Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai makhluk hidup yang punya metabolisme tinggi, kentut atau buang angin, sudah jadi keseharian manusia. Secara medis, mengeluarkan angin, terutama setelah mencerna makanan atau minuman, sangatlah normal. Artinya, metabolisme tubuh lancar dan pencernaan bekerja optimal.
Satu hal yang kerap mengganggu soal kentut, adalah aromanya. Melansir laman Healthy and Natural World, aroma tak sedap yang sering kali menyertai gas yang keluar dari perut berasal dari sebuah senyawa yang bernama hidrogen sulfida. Senyawa tersebut diproduksi tubuh usai mencerna nutrisi, terutama karbohidrat dan protein.
Tapi, tahukah Anda, tipe kentut dan aromanya, ternyata bisa jadi indikator kesehatan tubuh.
Salah satu contohnya, jika Anda merasa kembung dan mulas, serta harus mengeluarkan gas setelah mengonsumsi produk yang berasal dari susu, itu berarti tubuh Anda mengalami kesulitan untuk memproses laktosa. Beberapa orang memang mengalami masalah intoleransi terhadap laktosa. Dan kondisi ini biasanya membuat kentut seseorang menjadi sangat bau.
Tak hanya intoleransi laktosa, kentut yang sangat bau juga biasanya dikeluarkan oleh orang-orang yang mengalami masalah kronis, seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit celiac, atau infeksi seperti gastroenteritis. Kentut yang sangat bau juga bisa mengindikasikan gangguan sistem pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik.
Di sisi lain, kentut yang tidak berbau menggambarkan kondisi kesehatan yang normal. Kadang-kadang kentut yang dikeluarkan hanya merupakan akumulasi udara yang tertelan saat berbicara atau dari air. Kentut tak berbau ini serupa dengan dengan bersendawa, hanya tempat keluarnya saja yang berbeda.
Fakta lain dari kentut yang bisa jadi indikasi kesehatan adalah tentang frekuensinya. Kentut masih terbilang normal bisa ‘keluar’ rata-rata 20 kali sehari. Adapun, frekuensi tinggi buang angin yang disertai kondisi ketidaknyamanan, kembung, atau aroma tidak sedap dapat mengindikasikan alergi makanan.
Sementara itu, kentut yang teratur menggambarkan bahwa tubuh Anda telah mendapat asupan serat yang cukup. Kentut yang teratur juga menunjukkan kalau Anda memiliki koleksi bakteri sehat di dalam usus.
Mencegah Kanker
Kentut adalah campuran dari udara yang masuk ke sistem pencernaan saat Anda bernapas dengan gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus yang dihasilkan dari proses pemecahan gula dan zat tepung yang sulit dicerna tubuh.
Proses pemecahan tersebut menghasilkan dua sampai enam cangkir gas sehari. Gas itu lantas harus keluar dari tubuh beberapa saat setelah terbentuk.
Tidak hanya berfungsi untuk memonitor kesehatan bagi orang yang mengeluarkan, penghirup aroma kentut juga akan mendapatkan manfaat baik dari kentut. Faktanya, ternyata kentut memang membawa banyak manfaat, disamping aromanya yang kurang sedap.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Exeter, para peneliti menemukan bahwa menghirup senyawa gas yang terdapat pada kentut memiliki manfaat untuk melindungi kerusakan sel mitokondria dan bahkan melawan kanker.
Mitokondria adalah ‘pembangkit tenaga listrik’ dari sel. Menjaga mitokondria dari kerusakan sama dengan menjaga tubuh dari serangan stroke, gagal jantung, diabetes, arthritis, sampai demensia. Mitokondria menentukan apakah sel-sel akan hidup atau mati.
Mitokondria juga memiliki peran untuk mengatur peradangan. Di sisi lain, disfungsi mitokondria juga berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit.
Satu hal yang kerap mengganggu soal kentut, adalah aromanya. Melansir laman Healthy and Natural World, aroma tak sedap yang sering kali menyertai gas yang keluar dari perut berasal dari sebuah senyawa yang bernama hidrogen sulfida. Senyawa tersebut diproduksi tubuh usai mencerna nutrisi, terutama karbohidrat dan protein.
Tapi, tahukah Anda, tipe kentut dan aromanya, ternyata bisa jadi indikator kesehatan tubuh.
Salah satu contohnya, jika Anda merasa kembung dan mulas, serta harus mengeluarkan gas setelah mengonsumsi produk yang berasal dari susu, itu berarti tubuh Anda mengalami kesulitan untuk memproses laktosa. Beberapa orang memang mengalami masalah intoleransi terhadap laktosa. Dan kondisi ini biasanya membuat kentut seseorang menjadi sangat bau.
Tak hanya intoleransi laktosa, kentut yang sangat bau juga biasanya dikeluarkan oleh orang-orang yang mengalami masalah kronis, seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit celiac, atau infeksi seperti gastroenteritis. Kentut yang sangat bau juga bisa mengindikasikan gangguan sistem pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik.
Di sisi lain, kentut yang tidak berbau menggambarkan kondisi kesehatan yang normal. Kadang-kadang kentut yang dikeluarkan hanya merupakan akumulasi udara yang tertelan saat berbicara atau dari air. Kentut tak berbau ini serupa dengan dengan bersendawa, hanya tempat keluarnya saja yang berbeda.
Fakta lain dari kentut yang bisa jadi indikasi kesehatan adalah tentang frekuensinya. Kentut masih terbilang normal bisa ‘keluar’ rata-rata 20 kali sehari. Adapun, frekuensi tinggi buang angin yang disertai kondisi ketidaknyamanan, kembung, atau aroma tidak sedap dapat mengindikasikan alergi makanan.
Sementara itu, kentut yang teratur menggambarkan bahwa tubuh Anda telah mendapat asupan serat yang cukup. Kentut yang teratur juga menunjukkan kalau Anda memiliki koleksi bakteri sehat di dalam usus.
Mencegah Kanker
Kentut adalah campuran dari udara yang masuk ke sistem pencernaan saat Anda bernapas dengan gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus yang dihasilkan dari proses pemecahan gula dan zat tepung yang sulit dicerna tubuh.
Proses pemecahan tersebut menghasilkan dua sampai enam cangkir gas sehari. Gas itu lantas harus keluar dari tubuh beberapa saat setelah terbentuk.
Tidak hanya berfungsi untuk memonitor kesehatan bagi orang yang mengeluarkan, penghirup aroma kentut juga akan mendapatkan manfaat baik dari kentut. Faktanya, ternyata kentut memang membawa banyak manfaat, disamping aromanya yang kurang sedap.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Exeter, para peneliti menemukan bahwa menghirup senyawa gas yang terdapat pada kentut memiliki manfaat untuk melindungi kerusakan sel mitokondria dan bahkan melawan kanker.
Mitokondria adalah ‘pembangkit tenaga listrik’ dari sel. Menjaga mitokondria dari kerusakan sama dengan menjaga tubuh dari serangan stroke, gagal jantung, diabetes, arthritis, sampai demensia. Mitokondria menentukan apakah sel-sel akan hidup atau mati.
Mitokondria juga memiliki peran untuk mengatur peradangan. Di sisi lain, disfungsi mitokondria juga berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit.
No comments:
Post a Comment