Wednesday, 16 December 2015

Vulvovaginal, Masalah Umum Pasca-menopause

Vulvovaginal, Masalah Umum Pasca-menopauseIlustrasi gejala menopause. (Thinkstock/DragonImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menopause, lebih dari separuh perempuan mengalami gejala vulvovaginal, seperti gatal-gatal, sensasi terbakar, sengatan, nyeri, iritasi, kering, atau aroma tak sedap. Sebagian besar perempuan yang mengalami gejala vulvovaginal tidak mendapatkan pengobatan standar, berdasarkan sebuah studi terbaru.

“Lebih dari sepuluh persen perempuan pascamenopuase dilaporkan mengalami sedikitnya lima gejala vulvovaginal,” kata penulis utama penelitian Elizabeth A. Erekson dari Geisel School of Medicine di Darthmouth College, Hanover, seperti dilaporkan Reuters.

“Selama masa subur ketika perempuan mengalami menstruasi, vagina dan vulva terpapar oleh estrogen,” kata Erekson. “Setelah menopause, daerah ini tidak terpapar estrogen dan perempuan akan mengalami gejala vagina kering, sensasi terbakar, iritasi, dan umumnya juga rasa sakit saat hubungan seksual.”

Para peneliti merekrut sekitar 358 perempuan di atas usia 55 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner terkait gejala-gejala vagina, gejala menopause lain, masalah panggul lain, dan apakah mereka telah menemui ginekolog, jika sudah pengobatan apa yang mereka terima.

Lebih dari separuh perempuan mengatakan mereka mengalami gejala vulvovaginal. Sebagian besar mengatakan, gejala tersebut menyebabkan masalah emosional atau berdampak pada gaya hidup mereka.

Sementara, tiga perempat dari peserta yang aktif secara seksual dengan pasangannya berkata, gejala-gejala tersebut menyebabkan masalah ketika berhubungan intim.

“Pelumasan vagina merupakan pengobatan paling sering dilakukan untuk gejala vulvovaginal,” kata Erekson. Dia mengingatkan agar perempuan berhati-hati dengan produk yang mereka pakai, dan berdiskusi tentang gejala dan produk tersebut dengan dokter mereka.”

Banyak produk gejala vulvovaginal menyebabkan reaksi alergi parah pada sebagian besar perempuan, ujarnya. Separuh dari perempuan dengan gejala vulvovaginal juga mengalami frekuensi buah air kecil sering, dan banyak di antaranya yang mengompol karena terdesak buang air kecil.

Turunnya panggul dan inkontinesia tinja (ketidakmampuan mengontrol buang air besar) juga sering terjadi pada perempuan pasca-menopause, kata tim peneliti melaporkan dalam jurnal Menopause.

No comments:

Post a Comment