Jakarta, CNN Indonesia -- Adalah hal yang manusiawi kalau Anda merasa masih banyak kekurangan dalam penampilan Anda. Rasa kurang cantik ini kerap dirasakan dan dikeluhkan oleh perempuan.
Mereka tak merasa puas dengan bentuk wajah dan juga tubuhnya. Selain merasa kulit wajahnya keriput, hidung kurang mancung, mereka juga seringkali merasa kalau giginya tak rapi dan agak maju.
Tak heran banyak orang yang datang ke dokter orthodonti hanya untuk memundurkan giginya agar tak kelihatan tonggos. "Banyak orang menganggap dirinya itu tonggos, maju sedikit saja sudah dibilang tonggos," kata dokter gigi Dwi Anie Lestari, Pengurus Ikatan Orthodontis Indonesia (IKORTI) Komda Jaya, beberapa waktu lalu.
"Padahal, di dokter gigi ada aturannya dan ukurannya sendiri untuk menentukan seseorang itu tonggos atau tidak. Kalau dokter gigi bisa hanya lewat lihat sisi samping wajah orang."
Dikatakan Dwi Anie, Anda bisa mengetahui apakah Anda tonggos atau tidak dengan cara yang mudah. Cara mengukur termudah dan bisa dilakukan sendiri adalah dengan melihat simetri dari hidung dan dagu.
Cara pengukurannya adalah dengan menggunakan jari telunjuk. Letakkan jari telunjuk Anda di titik puncak hidung bawah. Kemudian luruskan jari menurun ke arah dagu (persis seperti saat sedang memberi isyarat agar tak berisik). Jari Anda pasti akan melewati mulut. Perhatikan seberapa banyak bagian bibir Anda yang tertekan jari.
"Kalau garis (lewat jari) yang terbentuk antara hidung dan mulut ini masih ada rongga di mulut atau bibir hanya tertekan sedikit itu masih normal. Anda tidak tonggos."
Sebaliknya, jika ada banyak bagian bibir yang tertekan oleh jari, dalam arti Anda harus berupaya keras untuk menciptakan simetri garis lurus hidung, mulut, dan dagu bisa disimpulkan bahwa Anda punya gigi tonggos.
Namun yang jadi masalah adalah, kebanyakan orang Indonesia sering membandingkan standar tonggos atau tidak dirinya dengan standar orang luar negeri. "Kriteria tonggos orang Indonesia dan orang bule itu berbeda," ucap dia.
Perbedaannya terletak pada adanya bentuk dagu, dan seberapa mancung hidungnya. Berbeda ras manusia, secara otomatis ukuran hidungnya pun berbeda.
Mereka tak merasa puas dengan bentuk wajah dan juga tubuhnya. Selain merasa kulit wajahnya keriput, hidung kurang mancung, mereka juga seringkali merasa kalau giginya tak rapi dan agak maju.
Tak heran banyak orang yang datang ke dokter orthodonti hanya untuk memundurkan giginya agar tak kelihatan tonggos. "Banyak orang menganggap dirinya itu tonggos, maju sedikit saja sudah dibilang tonggos," kata dokter gigi Dwi Anie Lestari, Pengurus Ikatan Orthodontis Indonesia (IKORTI) Komda Jaya, beberapa waktu lalu.
"Padahal, di dokter gigi ada aturannya dan ukurannya sendiri untuk menentukan seseorang itu tonggos atau tidak. Kalau dokter gigi bisa hanya lewat lihat sisi samping wajah orang."
Dikatakan Dwi Anie, Anda bisa mengetahui apakah Anda tonggos atau tidak dengan cara yang mudah. Cara mengukur termudah dan bisa dilakukan sendiri adalah dengan melihat simetri dari hidung dan dagu.
Cara pengukurannya adalah dengan menggunakan jari telunjuk. Letakkan jari telunjuk Anda di titik puncak hidung bawah. Kemudian luruskan jari menurun ke arah dagu (persis seperti saat sedang memberi isyarat agar tak berisik). Jari Anda pasti akan melewati mulut. Perhatikan seberapa banyak bagian bibir Anda yang tertekan jari.
"Kalau garis (lewat jari) yang terbentuk antara hidung dan mulut ini masih ada rongga di mulut atau bibir hanya tertekan sedikit itu masih normal. Anda tidak tonggos."
Sebaliknya, jika ada banyak bagian bibir yang tertekan oleh jari, dalam arti Anda harus berupaya keras untuk menciptakan simetri garis lurus hidung, mulut, dan dagu bisa disimpulkan bahwa Anda punya gigi tonggos.
Namun yang jadi masalah adalah, kebanyakan orang Indonesia sering membandingkan standar tonggos atau tidak dirinya dengan standar orang luar negeri. "Kriteria tonggos orang Indonesia dan orang bule itu berbeda," ucap dia.
Perbedaannya terletak pada adanya bentuk dagu, dan seberapa mancung hidungnya. Berbeda ras manusia, secara otomatis ukuran hidungnya pun berbeda.
No comments:
Post a Comment