Friday, 12 February 2016

Tarantula Pernah Selamatkan Nyawa Orang Kamboja

Tarantula Pernah Selamatkan Nyawa Orang KambojaTarantula. (GettyImages/GlobalP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tarantula adalah hewan berbulu, ganas, dan beracun. Namun ada masyarakat yang menyukai tarantula goreng, yang memakannya sebagai cemilan sedap.

Masyarakat Kamboja sangat menyukai tarantula goreng, seperti diberitakan Food & Wine, dimakan dengan taburan gula atau bawang putih, dan dijajakan di kaki lima. Tarantula goreng dimakan penduduk lokal dan wisatawan yang suka tantangan. Sementara orang Barat (termasuk Gordon Ramsay) menganggap makanan yang tak biasa ini menjijikkan.

Kebiasaan makan tarantula diyakini berakar dari era pembunuhan tragis Pol Pot dengan gerakan komunisme Khmer Merah-nya.

Pada 1953, Kamboja menerima kemerdekaan dari pemerintahan Prancis. Namun justru dari titik itulah dimulai kekerasan, perang saudara, dan pengaruh dari luar – terutama Perang Vietnam – menyengsarakan kawasan tersebut.

Kekacauan makin parah pada 17 April 1975, ketika komunis dan militer Khmer Merah pimpinan Pol Pot memasuki ibukota Kamboja, Phnom Penh, dan menggulingkan pemerintahan.

Setelah mengambil alih, Khmer Merah memaksa 2,5 juta penduduk Phnom Penh pergi dari rumah mereka, bersembunyi di lereng bukit dan ladang. Harapan mereka adalah bisa mengubah negara, yang mereka sebut Demokratik Kamboja, jadi masyarakat agraris komunis yang terpisah dari dunia modern.

Mereka membunuh yang menentang dan mengirim mereka ke penjara terkenal S-21. Bagi yang selamat, hidup dibuat sengsara, kerja banting tulang, dan kelaparan.

Orang pun mencari cara untuk selamat. Sebagian besar mencari sumber makanan yang sudah tersedia di pedesaan. Masuklah tarantula.

Belum jelas benar siapa yang menemukan bahwa tarantula zebra Thailand, atau di Khmer disebut “apin”, dapat dimakan. Sementara masyarakat sudah makan tarantula ini sejak abad ke-19. Pada masa Khmer Merah, tarantula ini jadi bagian dari menu reguler.

Laba-laba itu ditemukan dalam sarang di dalam hutan lebat. Persiapannya mudah. Dari ditangkap hingga tersaji cuma butuh waktu 10 menit.

Tarantula dikenal kaya protein, asam folat, dan zinc. Ditangkapnya pun mudah ditangkap, bahkan anak-anak masih pergi ke hutan untuk menangkap.

Tarantula memang beracun, namun tak mematikan. Banyak yang menyamakan gigitan tarantula dengan sengatan tawon.

Kini, Anda dapat menemukan tarantula goreng di tepi jalan di Kamboja, seharga Rp5.000 per ekor.

Di Kota Skuon (sekitar 50 mil utara Phnom Penh), aksi menggoreng laba-laba beracun menjadi atraksi wisata. Namun layak diingat bahwa hewan berkaki delapan ini pernah membantu rakyat Kamboja bertahan hidup dalam salah satu masa pemerintahan terburuk dalam catatan politik. Maka mengkonsumsinya bukan hanya bagian dari tren makan serangga, tapi juga melahap sebagian sejarah.

No comments:

Post a Comment