Friday, 12 February 2016

Memuaskan Rindu Tape Ketan Bali saat Galungan

Memuaskan Rindu Tape Ketan Bali saat Galunganilustrasi makan bersama (Thinkstock/monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rabu (10/2), umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan. Di hari ini umat Hindu hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Rangkaian acara Hari Raya Galungan sudah dimulai dari pagi hari.

"Pagi dimulai dengan sembahyang, kemudian pulang, bersih-bersih lalu makan bersama," ucap I Gusti Nyoman Darta, warga Bali sekaligus pemilik restoran dan kursus memasak Cooking Lesson di Ubud saat dihubungi CNN Indonesia.com.

Sama seperti Hari Raya Natal dan Lebaran, Hari Raya Galungan juga memiliki tradisi pulang kampung. Kebersamaan ini diperkuat dengan tradisi makan bersama.

Di setiap Hari Raya Galungan, beberapa jenis makanan wajib tersedia di meja. Darta mengungkapkan, makanan yang wajib ada adalah lawar dan sate.

"Sehari sebelum Galungan, semua orang Bali disibukkan dengan pembuatan penjor dan penyembelihan binatang. Bisa kerbau, ayam, itik, atau babi. Ini dinamakan hari penampahan atau mebak."

Penyembelihan babi ini memiliki makna khusus yaitu membunuh semua nafsu kebinatangan dalam diri manusia. Masyarakat Bali percaya di hari penampahan (hari penyembelihan) ini para leluhur akan mendatangi sanak saudaranya di dunia. Oleh karenanya mereka membuat sajian khusus yang terdiri dari nasi, lauk-pauk, jaujan, buah, kopi, air, lekesan (daun sirih dan pinang) serta rokok.

Setelah penyembelihan, mereka akan mengolah daging ini menjadi sate. Sebagai pelengkapnya disajikan lawar kukus.

"Makanan ini dipersiapkan untuk tujuh hari. Kalau sebelum hari ke-tujuh, lawar sudah habis tidak masalah. Tapi kalau setelah tujuh hari masih tersisa, bisa dibuat menjadi tum lawar," ucap pria yang pernah mengajarkan berbagai teknik memasak makanan Bali kepada keluarga kerajaan dari berbagai negara.

"Tum lawar makin dikukus semakin enak."

Dessert Tape Ketan

"Orang Bali itu kalau makan punya appetizer, main course dan dessert," katanya menjelaskan.

Setelah menyantap lawar, sate dan makanan lainnya, tape ketan hitam bisa jadi sajian untuk makanan penutup. Tape ketan ini adalah salah satu makanan khas yang akan disajikan saat Galungan.

Menurut berbagai sumber, beberapa hari sebelum perayaan, ada sebuah hari yang disebut sebagai hari penapean. Pada hari tersebut, perempuan Bali membuat tape ketan. Tape dari beras ketan ini menjadi salah satu persembahan kepada leluhur.

Sekilas tape ketan ini mirip dengan tape ketan khas Betawi. "Tapi yang pasti tape ketan Bali ini rasanya lebih manis dibanding dengan tape ketan Betawi."

Dia menambahkan, rasa yang sangat manis ini juga disebabkan karena tape ketan bisa disantap bersama dengan jaje uli. Uli ini dibuat dari ketan. Jika kurang akrab dengan nama jaje uli, Anda bisa membayangkan makanan ini mirip dengan jadah yang disantap bersama tape ketan Betawi.

"Sama seperti lawar, tape ketan ini juga tak harus dihabiskan. Kalau tidak habis, tape ketan ini bisa diperas dan dijadikan brem bali."

No comments:

Post a Comment