Ilustrasi. (Koichi Kamoshida/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nikmatnya cokelat biasanya terasa dari rasa pahit yang khas dan perasaan menyenangkan yang timbul setelahnya. Namun tahukah Anda ciri cokelat berkualitas baik di pasaran?
"Cokelat yang bagus itu yang dapat meleleh di mulut, tidak menempel di langit-langit," kata Axel Sutantio, Direktur Chocomory, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, belum lama ini.
Axel yang merupakan lulusan Teknologi Pangan di Australia ini menuturkan penyebab beberapa jenis kudapan cokelat di pasaran bisa terasa 'menempel' di langit-langit mulut. Penggunaan lemak adalah alasannya.
Ia menjabarkan pembuatan cokelat batangan di pasaran dapat dilakukan dengan menambah lemak pada adonan. Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak kakao asli, atau pengganti lemak kakao.
Bila cokelat menggunakan lemak kakao asli, maka harga produksi akan sedikit lebih tinggi namun menghasilkan cokelat berkualitas premium dan tidak 'menempel'. Tapi bila menggunakan pengganti, akan dapat menurunkan kualitas cokelat yang dihasilkan.
"Lemak kakao pengganti itu bisa berasal dari minyak sayur, seperti dari minyak sawit," kata Axel. "Karena penggunaan minyak sayur itulah yang membuat titik lelehnya rendah, sehingga menempel.”
Selain lelehan cokelat yang tidak menempel di langit-langit mulut, ciri cokelat yang baik juga datang dari kilau cokelat itu sendiri. Menurut Axel, produk cokelat yang baik dapat 'memantulkan cahaya'.
"Kalau diproses dengan benar, cokelat dapat seperti kaca, ia jadi glossy, tidak keruh. Persis seperti kaca, dapat memantulkan cahaya," kata Axel. "Kalau disimpan dengan baik, tidak akan masalah. Tapi kalau penyimpanannya tidak bagus, ya akan keruh juga.”
Aspek penyimpanan tidak dapat dilepaskan bila menginginkan kualitas cokelat yang terjaga baik. Suhu merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, karena cokelat sensitif dengan panas.
Cokelat dapat memiliki kualitas yang baik bila tersimpan dalam suhu di bawah 18 derajat Celsius dan terhindar dari sentuhan tangan manusia secara langsung. Penghindaran ini penting karena tangan manusia mengandung panas yang dapat membuat kualitas cokelat menurun.
"Pokoknya cokelat itu seperti raja lah perlakuannya,” canda Axel.
"Cokelat yang bagus itu yang dapat meleleh di mulut, tidak menempel di langit-langit," kata Axel Sutantio, Direktur Chocomory, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, belum lama ini.
Axel yang merupakan lulusan Teknologi Pangan di Australia ini menuturkan penyebab beberapa jenis kudapan cokelat di pasaran bisa terasa 'menempel' di langit-langit mulut. Penggunaan lemak adalah alasannya.
Ia menjabarkan pembuatan cokelat batangan di pasaran dapat dilakukan dengan menambah lemak pada adonan. Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak kakao asli, atau pengganti lemak kakao.
Bila cokelat menggunakan lemak kakao asli, maka harga produksi akan sedikit lebih tinggi namun menghasilkan cokelat berkualitas premium dan tidak 'menempel'. Tapi bila menggunakan pengganti, akan dapat menurunkan kualitas cokelat yang dihasilkan.
"Lemak kakao pengganti itu bisa berasal dari minyak sayur, seperti dari minyak sawit," kata Axel. "Karena penggunaan minyak sayur itulah yang membuat titik lelehnya rendah, sehingga menempel.”
Selain lelehan cokelat yang tidak menempel di langit-langit mulut, ciri cokelat yang baik juga datang dari kilau cokelat itu sendiri. Menurut Axel, produk cokelat yang baik dapat 'memantulkan cahaya'.
"Kalau diproses dengan benar, cokelat dapat seperti kaca, ia jadi glossy, tidak keruh. Persis seperti kaca, dapat memantulkan cahaya," kata Axel. "Kalau disimpan dengan baik, tidak akan masalah. Tapi kalau penyimpanannya tidak bagus, ya akan keruh juga.”
Aspek penyimpanan tidak dapat dilepaskan bila menginginkan kualitas cokelat yang terjaga baik. Suhu merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, karena cokelat sensitif dengan panas.
Cokelat dapat memiliki kualitas yang baik bila tersimpan dalam suhu di bawah 18 derajat Celsius dan terhindar dari sentuhan tangan manusia secara langsung. Penghindaran ini penting karena tangan manusia mengandung panas yang dapat membuat kualitas cokelat menurun.
"Pokoknya cokelat itu seperti raja lah perlakuannya,” canda Axel.
No comments:
Post a Comment