Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap ibu hamil pasti menyimpan harapan agar bayinya bisa lahir sehat dan punya bobot yang ideal. Berbagai cara dilakukan untuk menaikkan bobot janin, dari minum susu formula hingga makan banyak makanan.
Namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 26 ribu ibu baru yang mengonsumsi ikan memiliki anak dengan indeks massa tubuh yang lebih berat dibandingkan yang tidak makan ikan. Penelitian ini dimuat dalam jurnal JAMA Pediatrics.
Penelitian itu melibatkan perempuan yang sedang hamil di sepuluh negara Eropa dan satu kota di Amerika Serikat. Para ibu itu melahirkan antara tahun 1996 hingga 2011. Mereka juga diteliti dalam hal jumlah ikan yang dikonsumsi, bobot sebelum hamil, usia, status merokok, pendidikan, dan aktivitas ASI kepada anak.
Studi ini menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan setidaknya tiga kali dalam sepekan memiliki 22 persen peluang punya anak dengan pertumbuhan pesat dalam dua tahun pertama.
Hanya saja, di sisi lain, ibu yang mengonsumsi ikan ternyata 22 persen lebih mungkin memiliki anak yang mengalami obesitas di usia enam tahun. Hal ini dibandingkan dengan ibu yang makan ikan kurang dari tiga kali sepekan.
Para peneliti mengungkapkan bahwa hal ini mungkin terjadi karena adanya efek gangguan hormon dari kontaminan yang ditemukan pada ikan, termasuk merkuri, yang menyebabkan dampaknya terhadap indeks bobot tubuh.
Meski penelitian ini menunjukkan peluang memiliki bobot anak lebih berat, namun peneliti tidak menyarakan bahwa mengonsumsi ikan menyebabkan ibu hamil punya bayi lebih berbobot.
Walaupun mengonsumi ikan akan memberikan banyak manfaat seperti protein dan lemak yang baik bagi tubuh, juga janin, namun patut juga memperhitungkan peluang mengonsumsi kontaminan yang dikandung pada ikan.
Solusinya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memberikan saran kepada wanita hamil untuk tidak makan ikan lebih dari tiga porsi dalam sepekan, untuk membatasi kontaminasi logam berat seperti merkuri.
Namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 26 ribu ibu baru yang mengonsumsi ikan memiliki anak dengan indeks massa tubuh yang lebih berat dibandingkan yang tidak makan ikan. Penelitian ini dimuat dalam jurnal JAMA Pediatrics.
Penelitian itu melibatkan perempuan yang sedang hamil di sepuluh negara Eropa dan satu kota di Amerika Serikat. Para ibu itu melahirkan antara tahun 1996 hingga 2011. Mereka juga diteliti dalam hal jumlah ikan yang dikonsumsi, bobot sebelum hamil, usia, status merokok, pendidikan, dan aktivitas ASI kepada anak.
Studi ini menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan setidaknya tiga kali dalam sepekan memiliki 22 persen peluang punya anak dengan pertumbuhan pesat dalam dua tahun pertama.
Hanya saja, di sisi lain, ibu yang mengonsumsi ikan ternyata 22 persen lebih mungkin memiliki anak yang mengalami obesitas di usia enam tahun. Hal ini dibandingkan dengan ibu yang makan ikan kurang dari tiga kali sepekan.
Para peneliti mengungkapkan bahwa hal ini mungkin terjadi karena adanya efek gangguan hormon dari kontaminan yang ditemukan pada ikan, termasuk merkuri, yang menyebabkan dampaknya terhadap indeks bobot tubuh.
Meski penelitian ini menunjukkan peluang memiliki bobot anak lebih berat, namun peneliti tidak menyarakan bahwa mengonsumsi ikan menyebabkan ibu hamil punya bayi lebih berbobot.
Walaupun mengonsumi ikan akan memberikan banyak manfaat seperti protein dan lemak yang baik bagi tubuh, juga janin, namun patut juga memperhitungkan peluang mengonsumsi kontaminan yang dikandung pada ikan.
Solusinya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memberikan saran kepada wanita hamil untuk tidak makan ikan lebih dari tiga porsi dalam sepekan, untuk membatasi kontaminasi logam berat seperti merkuri.
No comments:
Post a Comment