Ilustrasi kue brownies. (Thinkstock/MARCELOKRELLING)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nikmat rasanya menyantap kue cokelat kesukaan Anda. Namun, menyaksikan diri sendiri ketika melahap makanan memiliki efek tertentu.
Sebuah studi baru, dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Central Florida menemukan, menyaksikan diri sendiri memakan sesuatu yang tidak sehat seperti sepotong kue cokelat dapat mengurangi kelezatan kue itu.
Sekitar 185 mahasiswa dipilih untuk melakukan sebuah percobaan. Mereka diminta memakan cokelat atau salad buah. Beberapa di antara mereka diminta untuk makan di depan cermin dan beberapa peserta lain tidak.
Penulis studi Ata Jami menemukan, orang-orang yang memakan kue di depan cermin tidak merasa kue tersebut selezat atau sememuaskan biasanya. Jami menambahkan, meletakkan sebuah kaca dapat meningkatkan ketidaknyamanan.
“Pantulan diri di cermin memberitahu banyak hal dari sekadar penampilan fisik mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan oleh NY Daily News.
“Kaca membuat seseorang melihat dirinya secara objektif, menolong menilai diri dan perilaku mereka dengan cara yang sama seperti mereka menilai orang lain,” kata Jami yang akan mempublikasikan temuannya tersebut dalam Jurnal Asosiasi Penelitian Konsumen.
Hanya makanan yang dianggap tidak sehat, atau timbul perasaan bersalah saat memakannya, yang cenderung menyebabkan reaksi negatif. Itu sebabnya mengapa memakan buah tidak memiliki dampak negatif pada orang yang menyantapnya, kata Jami.
“Menyantap makanan sehat tidak menyebabkan ketidaknyamanan,” katanya. “Dan hasilnya, kaca tidak mengubah rasa dari makanan sehat.”
Dengan meletakkan kaca di ruang makan atau restoran, para peneliti yakin mereka dapa mengurangi obesitas dan mendorong perilaku memakan makanan sehat. Caranya, dengan menyebkan ketidaknyamanan ketika menyantap makanan tidak sehat.
Sebuah studi baru, dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Central Florida menemukan, menyaksikan diri sendiri memakan sesuatu yang tidak sehat seperti sepotong kue cokelat dapat mengurangi kelezatan kue itu.
Sekitar 185 mahasiswa dipilih untuk melakukan sebuah percobaan. Mereka diminta memakan cokelat atau salad buah. Beberapa di antara mereka diminta untuk makan di depan cermin dan beberapa peserta lain tidak.
Penulis studi Ata Jami menemukan, orang-orang yang memakan kue di depan cermin tidak merasa kue tersebut selezat atau sememuaskan biasanya. Jami menambahkan, meletakkan sebuah kaca dapat meningkatkan ketidaknyamanan.
“Pantulan diri di cermin memberitahu banyak hal dari sekadar penampilan fisik mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan oleh NY Daily News.
“Kaca membuat seseorang melihat dirinya secara objektif, menolong menilai diri dan perilaku mereka dengan cara yang sama seperti mereka menilai orang lain,” kata Jami yang akan mempublikasikan temuannya tersebut dalam Jurnal Asosiasi Penelitian Konsumen.
Hanya makanan yang dianggap tidak sehat, atau timbul perasaan bersalah saat memakannya, yang cenderung menyebabkan reaksi negatif. Itu sebabnya mengapa memakan buah tidak memiliki dampak negatif pada orang yang menyantapnya, kata Jami.
“Menyantap makanan sehat tidak menyebabkan ketidaknyamanan,” katanya. “Dan hasilnya, kaca tidak mengubah rasa dari makanan sehat.”
Dengan meletakkan kaca di ruang makan atau restoran, para peneliti yakin mereka dapa mengurangi obesitas dan mendorong perilaku memakan makanan sehat. Caranya, dengan menyebkan ketidaknyamanan ketika menyantap makanan tidak sehat.
No comments:
Post a Comment