Friday, 12 February 2016

Teavana, Bar Teh Starbucks Bangkrut

Teavana, Bar Teh Starbucks BangkrutLogo Starbucks. (CNNIndonesia Reuters Photo/ Luke Macgregor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Starbucks akhirnya siap mengakui bahwa eksperimen bar teh Teavana-nya merugi. Pada 2012, jaringan warung kopi ini menanamkan lebih dari US$620 juta atau setara Rp8,5 triliun bagi lini bar tehnya itu. CEO Starbucks Howard Schultz mengatakan akuisisi tersebut memberikan “peluang pasar global sebesar US$90 miliar.”

Kini, perusahaan tersebut mengatakan kedai-kedainya belum memenuhi harapan, sehingga tiba saatnya untuk berpisah. Tiga lokasi Teavana di New York City akan menjadi Starbucks konvensional pada akhir April mendatang. Sementara kedai di Beverly Hills akan segera ditutup.

Kedai di Seattle akan tetap beroperasi walau tak mengejutkan karena cabang itu selalu jadi kafe percobaan di kandangnya. Bagi yang tertarik mencoba teh Teavana silakan kunjungi satu dari 350 toko pengecernya.

Menurut laporan laba baru, Starbucks, yang oleh sekelompok orang disebut “gangbusters”, tengah mengupayakan merek anak perusahaannya itu, setidaknya di Amerika. Tahun lalu, Starbucks juga mencabut 23 toko mandiri yang dikelola La Boulange, bakery terkenal di San Fransisco, yang dibeli seharga US$100 juta.

Anehnya, awal bulan ini Starbucks mengumumkan Teavana akan membuat debut di India, yang disesumbarkan sebagai “peluang bisnis sangat, sangat besar.”

Pendeknya, rakyat Amerika tampaknya memberi tempat bagi teh eksotis, tapi bukan yang sejenis Starbucks. Kaleng oolong dan matcha tampaknya sesuatu yang bahkan Oprah pun tak akan dapat membuat masyarakat Amerika menoleh, walau ada tawaran selfie bersama.                   

No comments:

Post a Comment