Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Aleksey Nikolskyi/Sputnik/Kremlin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Virus zika yang tengah mewabah di benua Amerika membuat Presiden Rusia Vladimir Putin was-was. Kendati negaranya tidak terancam epidemi dari penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegepti tersebut, Putin tetap memerintahkan para peneliti di negaranya segera menemukan vaksin bagi virus zika.
Alasannya Putin khawatir zika bisa masuk ke Rusia kapanpun, terutama dengan banyaknya warga Rusia yang berlibur ke Amerika Selatan dan Tengah, yang menjadi zona merah penyebaran virus zika.
Penyebaran cepat virus tersebut membuat 2016 bisa jadi disebut ‘Tahunnya Zika’.
Gejala penyakit yang disebabkan virus zika kerap tak terdeteksi atau hanya terasa ringan dan serupa dengan gejala flu. Namun, virus tersebut bisa berubah fatal bagi ibu hamil.
“Kami tahu epidemi zika tidak mengancam Rusia, karena nyamuk yang membawa virus tersebut tidak berkembang biak di negara kami,” kata Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova kepada kantor berita RIA Novosti, seperti dilansir Independent.
Kendati demikian, Skvortsova mengerti bahwa Putin ingin bersiap-siap. Peneliti Rusia diperintahkan bergegas menemukan vaksin yang siap uji pada Maret mendatang dan jika sukses, akan segera dikirimkan ke negara-negara yang terinfeksi zika.
Menurut Dr Margaret Chan, perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO), epidemi zika telah berubah statusnya dari sedang menjadi ‘sangat mengancam’.
Pemerintah Rusia juga mengimbau para pejalan, terutama yang tengah hamil, agar menghindari kawasan dan negara yang terinfeksi zika.
Alasannya Putin khawatir zika bisa masuk ke Rusia kapanpun, terutama dengan banyaknya warga Rusia yang berlibur ke Amerika Selatan dan Tengah, yang menjadi zona merah penyebaran virus zika.
Penyebaran cepat virus tersebut membuat 2016 bisa jadi disebut ‘Tahunnya Zika’.
Gejala penyakit yang disebabkan virus zika kerap tak terdeteksi atau hanya terasa ringan dan serupa dengan gejala flu. Namun, virus tersebut bisa berubah fatal bagi ibu hamil.
“Kami tahu epidemi zika tidak mengancam Rusia, karena nyamuk yang membawa virus tersebut tidak berkembang biak di negara kami,” kata Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova kepada kantor berita RIA Novosti, seperti dilansir Independent.
Kendati demikian, Skvortsova mengerti bahwa Putin ingin bersiap-siap. Peneliti Rusia diperintahkan bergegas menemukan vaksin yang siap uji pada Maret mendatang dan jika sukses, akan segera dikirimkan ke negara-negara yang terinfeksi zika.
Menurut Dr Margaret Chan, perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO), epidemi zika telah berubah statusnya dari sedang menjadi ‘sangat mengancam’.
Pemerintah Rusia juga mengimbau para pejalan, terutama yang tengah hamil, agar menghindari kawasan dan negara yang terinfeksi zika.
No comments:
Post a Comment