Wednesday, 13 January 2016

Beragam Penyakit yang Menggerogoti Tubuh Natalie Cole

Beragam Penyakit yang Menggerogoti Tubuh Natalie ColeNatalie Cole meninggal di usia 65 tahun. (Imeh Akpanudosen/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Kamis (31/12) waktu setempat, penyanyi legendaris jazz dan soul Amerika Serikat (AS), Natalie Maria Cole, meninggal dunia di usia 65 tahun. Di usia yang sudah tidak lagi muda, tentu saja Natalie memiliki banyak penyakit, yang membuat kondisi kesehatannya melemah hingga ia mengembuskan napas terakhirnya.

Banyaknya penyakit yang menggerogoti tubuhnya mengakibatkan adanya komplikasi yang terjadi pada kesehatan tubuhnya, membuat dirinya melemah seiring berjalannya waktu.

Melansir CNN, pada tahun 2008 kemarin, Natalie didiagnosa mengidap penyakit gagal ginjal, memperburuk kondisi kesehatannya yang sempat mengonsumsi obat-obatan terlarang. Semasa karirnya, putri Nat King Cole tersebut pernah kecanduan heroin dan kokain, hingga direhabilitasi pada 1982.

Gagal ginjal sendiri adalah suatu kondisi di mana terdapat proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari tiga bulan. Situasi ini menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2.

Terdapat gejala-gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap penyakit gagal ginjal, yakni perasaan kurang sehat dan mengalami nafsu makan berkurang.

Jika dibiarkan, gagal ginjal bisa menjadi pembunuh berdarah dingin, yang tak segan-segan menghabisi nyawa pengidapnya. Jika fungsi ginjal sudah berada di bawah 5 persen, maka hampir dipastikan bahwa ginjal suda tidak berfungsi, akhirnya cuci darah pun dilakukan.

Penyakit menyeramkan itu bisa terjadi karena hal-hal sepele, seperti pola makan berlemak yang tinggi serta juga karbohidrat, lalu kurang melakukan gerakan, dehidrasi atau kurang minum atau juga infeksi saluran kemih.

Selain gagal ginjal, Natalie mengembuskan napas terakhir akibat gagal jantung kongestif. Penyakit itu mengakibatkan sebuah keadaan yang membuat jantung tidak mampu mempompa darah untuk memenuhi asupan jaringan akan oksigen dan nutrisi.

Terdapat beberapa penyakit lainnya yang menjadi penyebab dari gagal jantung, seperti hemochromatosi atau amyloidosis yang bisa melemahkan atau membuat kaku otot-otot jantung serta mengganggu fungsi jantung. Begitu pula dengan tekanan darah tinggi, pun dapat mengakibatkan penebalan jantung.

Semua penyakit itu dapat menjadi pemicu dari penyakit gagal jantung kongentif. Adapun gejala-gejala gagal jantung itu seperti merasa kelelahan, lemas dan sakit ketika penderita beraktivitas cukup berat. Jika sudah parah, gejalanya seperti jantung berdebar secara cepat dan tidak normal.

No comments:

Post a Comment