Monday, 8 February 2016

Virus Zika Ancam Jutaan Orang di Benua Amerika

Virus Zika Ancam Jutaan Orang di Benua AmerikaKampanye waspada virus zika. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus zika yang diduga mengganggu perkembangan ribuan janin di Brasil mulai menyebar di Amerika. Diperkirakan akan menyerang empat juta orang di benua yang meliputi Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada; Amerika Tengah serta Amerika Selatan.

Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini berkembang dari ancaman ringan menjadi salah satu yang mengkhawatirkan. Mengingat hal tersebut, WHO berencana mengadakan rapat pada Senin mendatang untuk membantu menentukan respons terhadap penyebaran virus zika.

"Level kewaspadaan sekarang sudah sangat tinggi," ujar Chan saat menggelar gathering di Jenewa, dilansir Reuters.

Chan mengatakan, saat ini, virus zika dilaporkan telah ditemukan di 23 negara dan wilayah di seluruh benua Amerika.

Takut virus zika mewabah, WHO merasa semua pihak harus mengambil tindakan sedini mungkin. Tak perlu menunggu untuk membuktikan apakah virus zika benar-benar berbahaya dan bisa mengganggu perkembangan janin dalam kandungan dan menyebabkan mikrosefali.

Mikrosefali adalah kelainan pada lingkar kepala bayi yang lebih kecil dari ukuran normal.

Mereka takut jika reaksi terhadap penyebaran virus tersebut terlambat, akan menyebabkan banyak korban seperti pada kasus ebola beberapa waktu lalu yang membunuh lebih dari 10 ribu jiwa.

Sampai saat ini, belum ada obat untuk memberantas virus zika, tapi masyarakat bisa mencegah virus tersebut menginfeksi tubuh dengan memberantas sarang nyamuk dan melindungi tubuh dari gigitan nyamuk.

Produksi vaksin untuk virus tersebut pun belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Namun, Amerika Serikat mengumumkan sudah mempunyai dua kandidat vaksin potensial, yang mungkin sudah bisa diuji klinis pada manusia akhir tahun ini. Tapi, kemungkinan vaksin tersebut belum bisa disebarkan lebih luas dalam beberapa tahun mendatang.

Selain itu, para peneliti juga membutuhkan waktu enam sampai sembilan bulan untuk mengkonfirmasi hubungan antara virus zika dan mikrosefali.

Virus zika sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena bisa menyebabkan bayi dalam kandungan menjadi cacat. (REUTERS/Pilar Olivares)
Indonesia tidak kebal virus zika

Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap penyebaran virus zika. Sebab, vektor yang membawa viruz zika, yaitu nyamuk Aedes aegypti penyebarannya sangat luas di daerah tropis.

Peneliti Dengue dari Eijkman Institute Tedjo Sasmono mengatakan potensi penyebaran virus zika akan sama dengan dengue penyebab demam berdarah karena memiliki vektor yang sama.

"Indonesia tentu saja rentan karena vektor zika dan dengue sama-sama," kata Tedjo kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.

Virus yang sudah ditemukan sejak 1974 di Uganda itu sebenarnya tidak memiliki dampak yang lebih berbahaya dibandingkan demam berdarah yang bisa menyebabkan kematian. Gejalanya pun ringan, seperti demam, bintik merah pada kulit, sakit kepala, nyeri sendi, tidak berenergi, lemah, dan mata yang memerah.

Gejalanya biasanya terlihat setelah 3-12 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang membawa virus tersebut. Gejala tersebut akan bertahan selama 2-7 hari. Virus zika juga tidak akan mengakibatkan komplikasi yang fatal pada orang dewasa dan anak-anak.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi pun menyarankan agar masyarakat melakukan pencegahan menggunakan cara yang tidak jauh berbeda dengan pencegahan demam berdarah.

"Soal virus Zika, kita memang harus waspada. Caranya dengan pencegahan, yakni pemberantasan sarang nyamuk karena sama seperti DBD, menularnya juga lewat Aedes aegypti," kata Oscar.

No comments:

Post a Comment