Jakarta, CNN Indonesia -- Gejala infeksi virus zika dipastikan mirip dengan infeksi virus dengue. Penderita akan mengalami demam, bintik merah pada kulit, nyeri sendi, juga mata memerah.
Namun, dokter spesialis penyakit tropis dan infeksi Leonard Nainggolan mengatakan infeksi virus zika dan virus dengue memiliki dua perbedaan. Berdasarkan penelitian ternyata ada dua gejala khas yang diderita orang yang terinfeksi virus zika yang bisa diamati secara kasat mata.
"Kalau zika itu yang khas konjungtivitis. Matanya merah semua. Seperti sakit mata. Kalau virus dengue merah matanya berbeda," kata Leonard dalam acara Diskusi Panel Virus Zika di Universitas Indonesia, Jakarta, belum lama ini.
Konjungtivitis merupakan peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau kongjungtiva sehingga menyebabkan mata berwarna kemerahan.
Selain terlihat pada mata, gejala infeksi virus zika juga terlihat dari kulit. Seseorang yang terinfeksi virus zika akan timbul ruam merah pada kulitnya.
"Bedanya dengan bercak dengue, bercak merah zika berbentuk tonjolan-tonjolan disebut maculopopular rush. Ini yang khas pada zika. Rasanya gatal," ujar Leonard.
Berdasarkan penelitian, dari tujuh orang yang terinfeksi virus zika di Brazil, sebanyak 85,7 persen mengalami bercak merah menonjol tersebut. Sedangkan ruam merah pada orang terinfeksi dengue tidak menonjol.
Virus zika disebarkan oleh nyamuk Aedes. Tidak hanya Aedes aegypti, tapi juga nyamuk Aedes lainnya seperti Aedes albopictus.
Ketika nyamuk pembawa virus zika itu menggigit manusia, virus tersebut akan masuk ke tubuh melalui darah. Di dalam tubuh manusia virus zika akan berkembang biak dalam sel yang kemudian masuk ke peredaran darah.
Orang yang terinfeksi virus zika akan mengalami gejala seperti demam, lesu, bintik merah pada kulit, mata memerah, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejalanya biasanya terlihat 3-12 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus zika.
Gejala tersebut akan bertahan selama 2-7 hari dan setelah lebih dari 25 hari virus itu lama-kelamaan akan menghilang karena kalah dengan antibodi tubuh manusia.
Namun, dokter spesialis penyakit tropis dan infeksi Leonard Nainggolan mengatakan infeksi virus zika dan virus dengue memiliki dua perbedaan. Berdasarkan penelitian ternyata ada dua gejala khas yang diderita orang yang terinfeksi virus zika yang bisa diamati secara kasat mata.
"Kalau zika itu yang khas konjungtivitis. Matanya merah semua. Seperti sakit mata. Kalau virus dengue merah matanya berbeda," kata Leonard dalam acara Diskusi Panel Virus Zika di Universitas Indonesia, Jakarta, belum lama ini.
Konjungtivitis merupakan peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau kongjungtiva sehingga menyebabkan mata berwarna kemerahan.
Selain terlihat pada mata, gejala infeksi virus zika juga terlihat dari kulit. Seseorang yang terinfeksi virus zika akan timbul ruam merah pada kulitnya.
"Bedanya dengan bercak dengue, bercak merah zika berbentuk tonjolan-tonjolan disebut maculopopular rush. Ini yang khas pada zika. Rasanya gatal," ujar Leonard.
Berdasarkan penelitian, dari tujuh orang yang terinfeksi virus zika di Brazil, sebanyak 85,7 persen mengalami bercak merah menonjol tersebut. Sedangkan ruam merah pada orang terinfeksi dengue tidak menonjol.
Virus zika disebarkan oleh nyamuk Aedes. Tidak hanya Aedes aegypti, tapi juga nyamuk Aedes lainnya seperti Aedes albopictus.
Ketika nyamuk pembawa virus zika itu menggigit manusia, virus tersebut akan masuk ke tubuh melalui darah. Di dalam tubuh manusia virus zika akan berkembang biak dalam sel yang kemudian masuk ke peredaran darah.
Orang yang terinfeksi virus zika akan mengalami gejala seperti demam, lesu, bintik merah pada kulit, mata memerah, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejalanya biasanya terlihat 3-12 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus zika.
Gejala tersebut akan bertahan selama 2-7 hari dan setelah lebih dari 25 hari virus itu lama-kelamaan akan menghilang karena kalah dengan antibodi tubuh manusia.
No comments:
Post a Comment