Jakarta, CNN Indonesia -- Ada beberapa hal yang biasa dilakukan orang saat makan di restoran yang semestinya tidak dia lakukan. Para pakar industri restoran menunjukkan kebiasaan-kebiasaan apa saja yang sering mereka lihat saat menjelajah ke ruang makan restorannya.
Dilaporkan oleh Independent, berikut adalah saran berguna dari para pemilik restoran, serta direktur dan manajer minuman di Inggris tentang kebiasaan-kebiasaan salah yang banyak dilakukan orang saat makan di luar.
1. Jangan menumpuk piring kosong (Elizabeth Parker, general manager di Crane & Turtle)
Setelah Anda menghabiskan hidangan, sebaiknya tinggalkan piring-piring kosong kepada pegawai restoran. Piring menumpuk tinggi adalah tanda visual kepada kepada orang-orang di ruang makan jika pelayanan restoran tidak baik, kata Parker.
Selain itu, meskipun tujuannya baik, menyerahkan piring kosong kepada pelayan juga merupakan kebiasaan yang kontraproduktif. “Jika saya coba menyimpulkan dengan cara yang aman dan baik, maka yang terbaik adalah dengan tidak terlalu membantu.”
2. Jangan sentuh pelayan (Justin Abad dari Pop's SeaBar)
“Nampaknya cukup lugas, tapi Anda akan terkejut,” kata Abad tentang tamu yang menjamah. “Sebagian besar tujuan tamu adalah, 'Saya sangat bersemangat menyerahkan pesanan ini atau bertanya tentang menu ini'. Tapi biasanya ada hal yang tidak beres ketika tamu menyentuh bahu pelayan.”
3. Jangan mencium gabus anggur (Sebastian Zutant, wine director di The Red Hen)
Sebaiknya Anda menyesap anggur untuk mencicipinya. “Mencium gabus tidak memberitahu apapun tentang anggur,” kata Zutant. “Selain itu, cara itu juga membuat Anda terlihat konyol.”
Zutant juga menyarankan, agar berterus terang dengan pelayan anggur jika Anda tidak mengetahui ilmu tentang anggur. “Lebih baik seseorang mengatakan, 'saya tidak tahu tentang anggur', daripada menggunakan kata-kata seperti 'saya pernah mendengar tentang rasa 'fruity' atau 'earthy'.”
4. Jangan tinggalkan makanan dengan perasaan tidak bahagia (Daniel Kramer, managing partner di Duke's Grocery)
“Jika Anda punya masalah atau sesuatu yang salah, beritahu kami agar kami bisa memperbaikinya,” kata Kramer. “Kehadiran kami adalah untuk membuat Anda senang. Tolong beritahu kami secepatnya dan seseringnya daripada telat atau tidak sama sekali.”
5. Jangan menggosok sumpit kayu (Can Yurdagul, pemilik Sushi Capitol)
Sumpit sekali pakai dapat pecah saat dihentakkan dengan keras, tapi hindari menggosok sumpit untuk memisahkannya. Karena cara tersebut memberikan pesan halus, 'Pemilik restoran harusnya menyiapkan sumpit berkualitas baik', kata Yurdagul.
Dan jangan khawatir untuk keluar dari zona kenyamanan sushi Anda. “Para tamu datang ke sini untuk mencoba makanan manantang,” kata Yurdagul.
6. Jangan tambahkan es ke whiskey (Bill Thomas, pemilik Jack Rose Dining Saloon)
“Tidak ada cara yang salah untuk meminum whiskey, cukup minum saja whiskey,” kata Thomas. Namun, jika tujuan Anda adalah mendapatkan kenikmatan asli whiskey, jangan tambahkan batu es. “Semua yang dingin membuat mati rasa. Es membuat Anda sulit mendapatkan rasa whiskey sesungguhnya.”
7. Jangan berlebihan memakai kecap asin (Kaz Okochi, pemilik Kaz Sushi Bistro)
Di Jepang, etiket sushi yang tepat adalah mengolesksan, bukan mencelupkan sushi dalam kecap. “Anda tidak ingin mengalahkan rasa sush,” kat Okochi. “Mencelupkan sushi terlalu lama akan membuat nasi sushi berantakan.”
Dilaporkan oleh Independent, berikut adalah saran berguna dari para pemilik restoran, serta direktur dan manajer minuman di Inggris tentang kebiasaan-kebiasaan salah yang banyak dilakukan orang saat makan di luar.
1. Jangan menumpuk piring kosong (Elizabeth Parker, general manager di Crane & Turtle)
Setelah Anda menghabiskan hidangan, sebaiknya tinggalkan piring-piring kosong kepada pegawai restoran. Piring menumpuk tinggi adalah tanda visual kepada kepada orang-orang di ruang makan jika pelayanan restoran tidak baik, kata Parker.
Selain itu, meskipun tujuannya baik, menyerahkan piring kosong kepada pelayan juga merupakan kebiasaan yang kontraproduktif. “Jika saya coba menyimpulkan dengan cara yang aman dan baik, maka yang terbaik adalah dengan tidak terlalu membantu.”
2. Jangan sentuh pelayan (Justin Abad dari Pop's SeaBar)
“Nampaknya cukup lugas, tapi Anda akan terkejut,” kata Abad tentang tamu yang menjamah. “Sebagian besar tujuan tamu adalah, 'Saya sangat bersemangat menyerahkan pesanan ini atau bertanya tentang menu ini'. Tapi biasanya ada hal yang tidak beres ketika tamu menyentuh bahu pelayan.”
3. Jangan mencium gabus anggur (Sebastian Zutant, wine director di The Red Hen)
Sebaiknya Anda menyesap anggur untuk mencicipinya. “Mencium gabus tidak memberitahu apapun tentang anggur,” kata Zutant. “Selain itu, cara itu juga membuat Anda terlihat konyol.”
Zutant juga menyarankan, agar berterus terang dengan pelayan anggur jika Anda tidak mengetahui ilmu tentang anggur. “Lebih baik seseorang mengatakan, 'saya tidak tahu tentang anggur', daripada menggunakan kata-kata seperti 'saya pernah mendengar tentang rasa 'fruity' atau 'earthy'.”
4. Jangan tinggalkan makanan dengan perasaan tidak bahagia (Daniel Kramer, managing partner di Duke's Grocery)
“Jika Anda punya masalah atau sesuatu yang salah, beritahu kami agar kami bisa memperbaikinya,” kata Kramer. “Kehadiran kami adalah untuk membuat Anda senang. Tolong beritahu kami secepatnya dan seseringnya daripada telat atau tidak sama sekali.”
5. Jangan menggosok sumpit kayu (Can Yurdagul, pemilik Sushi Capitol)
Sumpit sekali pakai dapat pecah saat dihentakkan dengan keras, tapi hindari menggosok sumpit untuk memisahkannya. Karena cara tersebut memberikan pesan halus, 'Pemilik restoran harusnya menyiapkan sumpit berkualitas baik', kata Yurdagul.
Dan jangan khawatir untuk keluar dari zona kenyamanan sushi Anda. “Para tamu datang ke sini untuk mencoba makanan manantang,” kata Yurdagul.
6. Jangan tambahkan es ke whiskey (Bill Thomas, pemilik Jack Rose Dining Saloon)
“Tidak ada cara yang salah untuk meminum whiskey, cukup minum saja whiskey,” kata Thomas. Namun, jika tujuan Anda adalah mendapatkan kenikmatan asli whiskey, jangan tambahkan batu es. “Semua yang dingin membuat mati rasa. Es membuat Anda sulit mendapatkan rasa whiskey sesungguhnya.”
7. Jangan berlebihan memakai kecap asin (Kaz Okochi, pemilik Kaz Sushi Bistro)
Di Jepang, etiket sushi yang tepat adalah mengolesksan, bukan mencelupkan sushi dalam kecap. “Anda tidak ingin mengalahkan rasa sush,” kat Okochi. “Mencelupkan sushi terlalu lama akan membuat nasi sushi berantakan.”
No comments:
Post a Comment