Wednesday, 13 January 2016

Lima Cara Makan Gaya Italia

Lima Cara Makan Gaya ItaliaIlustrasi pizza. (Thinkstock/grafvision)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan khas Italia bukan menjadi hal yang asing lagi di lidah Indonesia. Sayangnya, masih banyak orang yang masih sering salah persepsi terhadap makanan dan minuman dari Italia.

Banyak orang mengakui pizza adalah makanan khas Italia, tapi kebanyakan dari mereka justru belum pernah makan pizza asli dari Italia. Kebanyakan mengonsumsi pizza khas Amerika Serikat. Selain itu, ketika meniru kebiasaan meminum kopi ala orang Italia. Banyak orang salah kaprah juga tentang kebiasaan ini.

Bagi para pencinta makanan Italia dan ingin merasakan sensasi menyantap makanan khas negeri asal menara Pisa itu, berikut beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika menyantap makanan Italia seperti dikutip dari The Daily Meal:

Ilustrasi espresso. (Dok. Edan Cohen)


Kopi

Orang Italia memiliki kebiasaan menyeruput secangkir espresso di pagi hari, setelah makan siang, dan setelah makan malam. Bukan meminum cappuccino dan latte karena itu kebiasaan orang Amerika. “Setelah makan, Anda akan mengantuk. Kopi akan membuat Anda tetap terjaga," kata D'Souza seorang karyawan di Armani Cafe, Milan.

Saran: Minumlah air sebelum meminum kopi agar rasa kopi benar-benar terasa.

Jangan: Tambahkan susu, air atau gula. Biarkan tetap pahit.

Minuman beralkohol
Orang Italia selalu minum alkohol dengan makanan. Jika Anda ingin mencoba dan belum terlalu terbiasa, cobalah minum Prosecco dengan keju pecorino, daging asap dengan merlot, atau cabernet dengan ham.

Saran: Putar-putarkan anggur yang telah dituangkan di dalam gelas, lalu hirup aromanya. Jika Anda minum bersama teman-teman, jangan lupa untuk melakukan cheers bersama dengan mengangkat gelas tinggi-tinggi. Jangan lupa juga celupkan biskuit di wine yang Anda minum.

Jangan: Minum dengan perut kosong. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk tubuh. Jangan menyajikan anggur bersoda di gelas sampanye hanya karena terlihat lebih elegan.

Pizza

Pizza asli Italia adalah yang tipis dengan toping sederhana. Bukan pizza dengan roti tebal dan toping yang meraneka ragam khas Amerika Serikat. Marco Buscemi, orang yang bekerja di Eataly di Bologna, menyarankan pemotongan pizza dilakukan dari pusat lingkaran dan atau dengan cara melipat lipat pizza, bukan dengan memotongnya dengan pisau dan garpu.

Saran: Letakkan siku Anda di atas meja dan makanlah dengan menggunakan tangan Anda. Tinggalkan siku di atas meja dan berbicara dengan tangan Anda sambil makan.

Jangan: Menyisakan pizza di piring Anda.

Ilustrasi spaghetti. (morgueFile/mabo06)

Pasta

Sama halnya dengan pizza, semakin sedikit bumbu yang digunakan untuk pasta, akan semakin baik. Di Italia, satu mangkuk pasta disajikan sebagai menu pembuka sebelum makanan yang mengandung protein. Penulis buku memasak Irene Berni menjelaskan seni memasak dan mengonsumsi pasta dalam bukunya. Anda boleh menggunakan sendok, tapi cobalah untuk menggulung pasta dengan menggunakan garpu.

Saran: Cicipi rasa pasta asli beserta sausnya dari setiap daerah. Ketika Anda berada di Roma, berarti wajib menyicipi cacio e pepe yaitu pasta dengan keju dan lada atau pasta bolognese ketika berada di Bologna.

Jangan: menambahkan banyak bumbu seperti saus atau garam.


Gelato

Orang Italia biasanya memanjakan diri mereka dengan mengonsumsi makanan penutup setelah makan malam. Mereka biasanya mengonsumsi gelato. Jessica Spiegel seorang penulis untuk Italy Explained, mengatakan gelato mengandung lemak lebih sedikit dibandingkan dengan es krim.

Saran: Lihat warnanya. Biasanya warna dan rasanya akan sama persis dengan bahan pembuatnya, misalnya gelato pisang warnanya tidak kuning mencolok, tapi seperti warna pisang asli. Lihat juga waktu pembuatannya dan sendok yang digunakan untuk mengambil gelato apakah terbuat dari metal atau tidak.

Jangan: mengonsumsi gelato yang sekiranya diproduksi dalam jumlah besar atau kuantitas industri. Yang paling penting, jangan menghitung kalori dan menikmati gelato dengan rasa bersalah.

No comments:

Post a Comment