Wednesday, 13 January 2016

Inovasi Baru Cokelat Mewah Tahan Panas

Inovasi Baru Cokelat Mewah Tahan PanasIlustrasi cokela
Jakarta, CNN Indonesia -- Suhu bumi yang semakin memanas tidak hanya mengganggu kehidupan manusia. Temperatur bumi yang semakin meningkat ternyata juga memengaruhi dunia kuliner.

Cokelat dipercaya menjadi salah satu makanan yang terancam akibat adanya pemanasan global. Suhu bumi yang semakin panas membuat cokelat akan cepat meleleh.

Untuk menghindari hal tersebut, para produsen cokelat pun putar otak. Beberapa perusahaan cokelat seperti Nestlé dan Hershey pun mencoba mengembangkan cokelat yang lebih tahan panas. Tujuannya supaya cokelat tidak terlalu mudah meleleh.

Dalam upaya mengenalkan cokelat ini ke daerah yang memiliki iklim yang lebih hangat, perusahaan cokelat asal Swiss Barry Callebaut pun meluncurkan cokelat mewah yang tahan panas. Cokelat baru ini mampu bertahan di suhu 38 derajat celsius atau 100.4 derajat fahrenheit. Empat derajat lebih tinggi dibandingkan temperatur pada umumnya.

Meski lebih tahan panas, CEO Barry Callebaut Antoine de Saint-Affrique, mengatakan mereka tidak mengorbankan rasa cokelat agar cokelatnya bertahan lama.

“Tidak semua toko dilengkapi dengan pendingin udara sehingga kami dapat mendistribusikannya dengan lebih mudah dan menjangkau daerah yang berbeda," kata Antoine de Saint-Affrique seperti dikutip dari The Daily Meal.

Di sisi lain, perusahaan cokelat lainnya yaitu Nestle, juga sedang mengembangkan cokelat tahan panas dan akan diluncurkan dalam waktu tiga tahun ke depan. Begitu juga dengan Hershey. Perusahaan dari daratan Amerika itu juga dilaporkan akan menguji versi cokelat tahan panas mereka di luar pasar Amerika pada 2016.

Bir dan Kopi Juga Terancam

Selain cokelat, bir dan kopi juga terancam. Lambic, bir gandum tradisional dari Belgia merupakan salah satu minuman yang terkena dampak adanya pemanasan global.

Musim dingin yang semakin pendek setiap tahunnya membuat Lambic sulit untuk diproduksi. Musim gugur yang tidak normal itu memaksa produksi bir Belgia dihentikan sementara, menunggu cuaca dingin

"Kami harus melewatkan produksi kami ini, Kamis dan Senin depan karena suhu malam hari saat ini di antara 10 dan 15 derajat Celsius, suhunya jauh terlalu hangat," kata salah satu produsen bir, Jean Van Roy.

Seorang Profesor North Carolina State Meg Lorman, juga mengungkapkan ada beberapa faktor biologis yang mengancam pasokan kopi dunia.

Hama kopi yang diberi nama la Broca (bor) dari Amerika Latin, mengancam tanaman kopi di Ethiopia saat ini. Untuk setiap peningkatan suhu 1,8 derajat celsius penyebaran hama itu meningkat sebanyak 8,5 persen.

Bahkan dulunya hama ini tidak ada di Ethiopia 50 tahun yang lalu. Hal ini merupakan sebuah ancaman berbahaya untuk persediaan kopi di seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment