Jakarta, CNN Indonesia -- Pikirkan apa yang Anda lakukan satu minggu lalu. Apakah Anda ingat setiap detail secara berurutan seolah-olah itu adalah episode program televisi? Atau, apakah ingatan Anda terpusat pada fakta-fakta yang terjadi pada hari itu, tidak terlalu mengingat detail minor?
Jika Anda memiliki ingatan yang sangat terperinci, mungkin Anda tergolong orang yang lebih sensitif mengalami demensia di masa depan.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Rotman Research Institute di Rumah Sakit Baycrest Health Sciences, Toronto, menemukan bahwa orang yang memiliki ingatan episodik, lebih reaktif terhadap setiap perubahan dalam memori mereka saat usia bertambah, termasuk terhadap demensia.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cortex ini meneliti ingatan sekitar 66 orang dewasa muda sehat dengan usia rata-rata 24 tahun. Dilaporkan oleh Daily Mail, para peserta mengisi kuesioner online yang merupakan bagian dari survei ingatan otobiografi. Survei ini menggambarkan seberapa baik mereka mengingat detail otobiografi.
Responsnya terbagi secara ekstrem, antara orang-orang dengan ingatan otobiografi yang sangat superior (HSAM) atau mereka dengan memori otobiografi yang sangat kurang (SDAM). Setelah survei, para peserta melakukan pemindaian otak dengan mesin MRI.
Studi ini fokus menyelidiki koneksi antara lobus temporal medial dan bagian otak lainnya. Lobus temporal medial memiliki fungsi untuk mengingat.
Peserta yang memiliki ingatan otobiografi mendetail menunjukkan hubungan yang lebih tinggi antara media lobus temporal medial dengan area di depan otak yang berkaitan dengan pengorganisasian dan penalaran.
Para peneliti percaya, ada hubungan antara cara kita mengingat dengan efek penuaan di otak. Peneliti utama studi Brian Levine, profesor di Universitas Toronto, mengatakan, “Saat alami penuaan dan demensia dini, hal pertama yang dirasakan adalah kesulitan merinci peristiwa.”
Levine mengatakan, orang-orang yang memiliki ingatan rinci, mungkin sangat sensitif terhadap perubahan memori halus ketika usia mereka bertambah.
Jika Anda memiliki ingatan yang sangat terperinci, mungkin Anda tergolong orang yang lebih sensitif mengalami demensia di masa depan.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Rotman Research Institute di Rumah Sakit Baycrest Health Sciences, Toronto, menemukan bahwa orang yang memiliki ingatan episodik, lebih reaktif terhadap setiap perubahan dalam memori mereka saat usia bertambah, termasuk terhadap demensia.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cortex ini meneliti ingatan sekitar 66 orang dewasa muda sehat dengan usia rata-rata 24 tahun. Dilaporkan oleh Daily Mail, para peserta mengisi kuesioner online yang merupakan bagian dari survei ingatan otobiografi. Survei ini menggambarkan seberapa baik mereka mengingat detail otobiografi.
Responsnya terbagi secara ekstrem, antara orang-orang dengan ingatan otobiografi yang sangat superior (HSAM) atau mereka dengan memori otobiografi yang sangat kurang (SDAM). Setelah survei, para peserta melakukan pemindaian otak dengan mesin MRI.
Studi ini fokus menyelidiki koneksi antara lobus temporal medial dan bagian otak lainnya. Lobus temporal medial memiliki fungsi untuk mengingat.
Peserta yang memiliki ingatan otobiografi mendetail menunjukkan hubungan yang lebih tinggi antara media lobus temporal medial dengan area di depan otak yang berkaitan dengan pengorganisasian dan penalaran.
Para peneliti percaya, ada hubungan antara cara kita mengingat dengan efek penuaan di otak. Peneliti utama studi Brian Levine, profesor di Universitas Toronto, mengatakan, “Saat alami penuaan dan demensia dini, hal pertama yang dirasakan adalah kesulitan merinci peristiwa.”
Levine mengatakan, orang-orang yang memiliki ingatan rinci, mungkin sangat sensitif terhadap perubahan memori halus ketika usia mereka bertambah.
No comments:
Post a Comment