Tottenham Hotspur sukses membawa pulang satu angka dari lawatannya ke markas Arsenal. Apa resep dari Mauricio Pochettino sehingga The Lilywhites bisa meredam The Gunners?
Pekan keenam Premier League menyajikan Derby London Utara antara Arsenal melawan Tottenham, Sabtu (27/9) malam WIB. Bermain di kandang sendiri, Arsenal harus rela berbagi angka 1-1 dengan rival sekotanya itu di mana Spurs unggul lewat gol dari Nacer Chadli sebelum disamakan Alex Oxlade-Chamberlain.
Arsenal harus bermain tanpa beberapa pemainnya yang mengalami cedera. Olivier Giroud, Serge Gnabry, Theo Walcott, Mathieu Debuchy, Nacho Monreal, dan Yaya Sanogo masih dalam proses penyembuhan, sementara Spurs hanya Kyle Walker yang tidak bisa tampil akibat cedera.
Arsene Wenger kembali membangku cadangkan Alexis Sanchez. Namun dalam formasi 4-1-4-1, Wenger kini lebih memilih menempatkan gelandang serang asal Jerman, Mesut Ozil, di posisi sayap kiri. Wenger sendiri lebih memilih untuk menempatkan Ramsey dan Wilshere sebagai gelandang serang di tengah.
Di kubu Spurs, Pochettino memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang bermain cemerlang saat laga Carling Cup melawan Nottingham Forest lalu, Ryan Mason. Gelandang berusia 23 tahun ini bermain di tengah bersama Etienne Capoue.

Dominasi Arsenal yang Tanpa Peluang
Tidak seperti yang dibayangkan, Derbi London Utara kali ini berlangsung kurang menegangkan. Kedua tim lebih bermain aman untuk dapat meraih angka. Spurs yang masih belum menunjukan performa stabil di awal musim pun memutuskan untuk lebih menunggu dan membiarkan Arsenal menguasai bola.
Terhitung Arsenal mendominasi penguasaan bola dengan 69,8% berbanding 30,2%. Jumlah operan yang dilakukan Arsenal pun jauh lebih banyak dari Spurs dengan 599 operan, sedangkan Spurs hanya mencatatkan 199 operan.
Namun tingginya penguasaan bola memang tak selalu berbanding lurus dengan penciptaan peluang. Pada babak pertama, Arsenal hanya mampu melepaskan tiga tendangan yang dilakukan dari luar kotak penalti dan sangat mudah untuk diantisipasi Hugo Lloris.
Pekan keenam Premier League menyajikan Derby London Utara antara Arsenal melawan Tottenham, Sabtu (27/9) malam WIB. Bermain di kandang sendiri, Arsenal harus rela berbagi angka 1-1 dengan rival sekotanya itu di mana Spurs unggul lewat gol dari Nacer Chadli sebelum disamakan Alex Oxlade-Chamberlain.
Arsenal harus bermain tanpa beberapa pemainnya yang mengalami cedera. Olivier Giroud, Serge Gnabry, Theo Walcott, Mathieu Debuchy, Nacho Monreal, dan Yaya Sanogo masih dalam proses penyembuhan, sementara Spurs hanya Kyle Walker yang tidak bisa tampil akibat cedera.
Arsene Wenger kembali membangku cadangkan Alexis Sanchez. Namun dalam formasi 4-1-4-1, Wenger kini lebih memilih menempatkan gelandang serang asal Jerman, Mesut Ozil, di posisi sayap kiri. Wenger sendiri lebih memilih untuk menempatkan Ramsey dan Wilshere sebagai gelandang serang di tengah.
Di kubu Spurs, Pochettino memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang bermain cemerlang saat laga Carling Cup melawan Nottingham Forest lalu, Ryan Mason. Gelandang berusia 23 tahun ini bermain di tengah bersama Etienne Capoue.
Dominasi Arsenal yang Tanpa Peluang
Tidak seperti yang dibayangkan, Derbi London Utara kali ini berlangsung kurang menegangkan. Kedua tim lebih bermain aman untuk dapat meraih angka. Spurs yang masih belum menunjukan performa stabil di awal musim pun memutuskan untuk lebih menunggu dan membiarkan Arsenal menguasai bola.
Terhitung Arsenal mendominasi penguasaan bola dengan 69,8% berbanding 30,2%. Jumlah operan yang dilakukan Arsenal pun jauh lebih banyak dari Spurs dengan 599 operan, sedangkan Spurs hanya mencatatkan 199 operan.
Namun tingginya penguasaan bola memang tak selalu berbanding lurus dengan penciptaan peluang. Pada babak pertama, Arsenal hanya mampu melepaskan tiga tendangan yang dilakukan dari luar kotak penalti dan sangat mudah untuk diantisipasi Hugo Lloris.
No comments:
Post a Comment