Jakarta, CNN Indonesia -- Perancis memiliki cara tersendiri untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, termasuk akibat pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Bahkan, cara yang digunakan tergolong cara sederhana, yakni melalui tradisi makan-makan.
Tradisi yang ada sejak lama ini disebut masyarakat Perancis sebagai gastronomi, yang didapat dari salah satu karya puisi karya Jacques Berchoux pada 1804.
Gastronomi lebih dikenal sebagai salah satu cara untuk menjaga keakraban di antara kerabat. Tradisi tersebut bahkan telah menjadi hal yang mendunia sejak ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2010.
“Berkat gastronomi dijadikan warisan dunia, kami juga jadi menyediakan wadah untuk produk-produk yang tadinya tidak dikenal jadi terkenal. Yang tadinya hampir punah jadi ada lagi. Masyarakat luas jadi mengenal produk-produk itu,” kata Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Corinne Breuzé saat ditemui CNNIndonesia.com di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, Corinne mencontohkan salah satu produk yang dimaksud, yakni 'salers', hewan yang serupa dengan sapi-kerbau. Salers berwarna coklat tua dan memiliki sepasang tanduk besar di kepalanya. Daging salers disebut-sebut Corinne memiliki tekstur yang sangat lembut.
“Berkat adanya gastronomi dan diakui dunia, salers jadi terkenal, padahal tadinya hampir punah. Karena ada pengakuan pemerintah terhadap gastronomi, binatang itu jadi dikembangbiakkan lagi dan dipakai sebagai bahan makanan di restoran-restoran,” kata Corinne.
Tak hanya hewan yang hampir punah, ujar Corinne, ada pula sayuran yang dikenal pada abad ke-17 kembali dikembangbiakkan berkat adanya gastronomi. Sehingga, secara lebih luas, gastronomi Perancis juga merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap restoran, peternak, dan petani setempat.
Tradisi yang ada sejak lama ini disebut masyarakat Perancis sebagai gastronomi, yang didapat dari salah satu karya puisi karya Jacques Berchoux pada 1804.
Gastronomi lebih dikenal sebagai salah satu cara untuk menjaga keakraban di antara kerabat. Tradisi tersebut bahkan telah menjadi hal yang mendunia sejak ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2010.
“Berkat gastronomi dijadikan warisan dunia, kami juga jadi menyediakan wadah untuk produk-produk yang tadinya tidak dikenal jadi terkenal. Yang tadinya hampir punah jadi ada lagi. Masyarakat luas jadi mengenal produk-produk itu,” kata Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Corinne Breuzé saat ditemui CNNIndonesia.com di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, Corinne mencontohkan salah satu produk yang dimaksud, yakni 'salers', hewan yang serupa dengan sapi-kerbau. Salers berwarna coklat tua dan memiliki sepasang tanduk besar di kepalanya. Daging salers disebut-sebut Corinne memiliki tekstur yang sangat lembut.
“Berkat adanya gastronomi dan diakui dunia, salers jadi terkenal, padahal tadinya hampir punah. Karena ada pengakuan pemerintah terhadap gastronomi, binatang itu jadi dikembangbiakkan lagi dan dipakai sebagai bahan makanan di restoran-restoran,” kata Corinne.
Tak hanya hewan yang hampir punah, ujar Corinne, ada pula sayuran yang dikenal pada abad ke-17 kembali dikembangbiakkan berkat adanya gastronomi. Sehingga, secara lebih luas, gastronomi Perancis juga merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap restoran, peternak, dan petani setempat.
No comments:
Post a Comment