Ilustrasi. (Thinkstock/AndreyPopov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menstruasi merupakan sahabat akrab wanita yang selalu datang ‘bertamu’ setiap bulan. Tanggalnya bisa maju atau mundur beberapa hari, tergantung pada siklus menstruasi masing-masing. Namun, bisa jadi menstruasi tidak datang.
Umumnya, jika menstruasi terlambat datang atau tidak muncul sama sekali, hal tersebut dikaitkan dengan kehamilan.
Tapi, melansir Mayo Clinic, absennya si tamu bulanan alias amenorea, bukan melulu disebabkan adanya jabang bayi dalam lahir. Amenorea yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut bisa merupakan gejala penyakit serius.
Mengutip laman Independent, terdapat empat alasan kenapa menstruasi tidak datang, yakni:
Amenorea hipotalamik
Stres dan kelelahan bisa memengaruhi hipotalamus, bagian dari otak yang mengatur hormon. Jika hormon terganggu, ovulasi bisa berhenti. Ini bisa disebabkan berbagai faktor, terlalu banyak aktivitas, stres pekerjaan, hingga berat badan di bawah normal.
Sindrom ovari polisistik (PCOS)
Jutaan perempuan di dunia diperkirakan punya kasus PCOS atau yang lebih akrab disebut kista. Hadirnya kista membuat ovulasi tidak berlangsung normal. Belum jelas apa yang menyebabkan munculnya kista, genetik diperkirakan sebagai faktor terkuat, selain gangguan hormon dan pola hidup tidak sehat.
Hiperprolaktinemia
Kondisi ini dipicu dari tingginya jumlah prolaktin, hormon yang memproduksi air susu ibu. Tingginya jumlah prolaktin di luar kehamilan dan menyusui, bisa jadi karena adanya tumor atau pengobatan yang memicu hormon. Saat prolaktin meninggi, ovulasi akan berhenti dan membuat menstruasi tidak terjadi.
Kegagalan ovarium
Wanita yang mengalami kegagalan ovarium sebelum mencapai usia menopause, tidak akan lagi mengalami menstruasi. Namun demikian, ini adalah kasus langka dan hanya terjadi pada 1 dari 100 wanita di bawah usia 40 tahun.
Kegagalan ovarium punya gejala serupa menopause yakni kerap merasa gerah, berkeringat di malam hari, vagina kering, menurunnya tingkat gairah seksual dan kecemasan tinggi.
Umumnya, jika menstruasi terlambat datang atau tidak muncul sama sekali, hal tersebut dikaitkan dengan kehamilan.
Tapi, melansir Mayo Clinic, absennya si tamu bulanan alias amenorea, bukan melulu disebabkan adanya jabang bayi dalam lahir. Amenorea yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut bisa merupakan gejala penyakit serius.
Mengutip laman Independent, terdapat empat alasan kenapa menstruasi tidak datang, yakni:
Amenorea hipotalamik
Stres dan kelelahan bisa memengaruhi hipotalamus, bagian dari otak yang mengatur hormon. Jika hormon terganggu, ovulasi bisa berhenti. Ini bisa disebabkan berbagai faktor, terlalu banyak aktivitas, stres pekerjaan, hingga berat badan di bawah normal.
Sindrom ovari polisistik (PCOS)
Jutaan perempuan di dunia diperkirakan punya kasus PCOS atau yang lebih akrab disebut kista. Hadirnya kista membuat ovulasi tidak berlangsung normal. Belum jelas apa yang menyebabkan munculnya kista, genetik diperkirakan sebagai faktor terkuat, selain gangguan hormon dan pola hidup tidak sehat.
Hiperprolaktinemia
Kondisi ini dipicu dari tingginya jumlah prolaktin, hormon yang memproduksi air susu ibu. Tingginya jumlah prolaktin di luar kehamilan dan menyusui, bisa jadi karena adanya tumor atau pengobatan yang memicu hormon. Saat prolaktin meninggi, ovulasi akan berhenti dan membuat menstruasi tidak terjadi.
Kegagalan ovarium
Wanita yang mengalami kegagalan ovarium sebelum mencapai usia menopause, tidak akan lagi mengalami menstruasi. Namun demikian, ini adalah kasus langka dan hanya terjadi pada 1 dari 100 wanita di bawah usia 40 tahun.
Kegagalan ovarium punya gejala serupa menopause yakni kerap merasa gerah, berkeringat di malam hari, vagina kering, menurunnya tingkat gairah seksual dan kecemasan tinggi.
No comments:
Post a Comment