Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu tanda adanya gangguan ginjal bisa diamati dengan cara melihat urine. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Tunggul D. Situmorang mengatakan urine yang keruh merupakan gejala adanya gangguan fungsi ginjal.
"Tandanya kalau ginjal terganggu atau akan terganggu tandanya urinenya menjadi keruh. Itu disebut proteinuria," kata Tunggul dalam temu media Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB PAPDI) di kawasan Matraman, Jakarta, belum lama ini.
Tungguk juga menyebutkan, gejala ini sering disebut dengan ‘protein bocor’. Sebab, urine yang keluar mengandung protein. Padahal seharusnya protein tidak ada di dalam urine.
Selain urine yang keruh, tanda lain adanya gangguan fungsi ginjal adalah urine yang berbuih. Tunggul juga mengatakan hal tersebut disebabkan oleh adanya protein dalam urine.
"Kalau berbuih, berarti jumlah proteinnya sudah cukup banyak," ujar Tunggul.
"Tandanya kalau ginjal terganggu atau akan terganggu tandanya urinenya menjadi keruh. Itu disebut proteinuria," kata Tunggul dalam temu media Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB PAPDI) di kawasan Matraman, Jakarta, belum lama ini.
Tungguk juga menyebutkan, gejala ini sering disebut dengan ‘protein bocor’. Sebab, urine yang keluar mengandung protein. Padahal seharusnya protein tidak ada di dalam urine.
Selain urine yang keruh, tanda lain adanya gangguan fungsi ginjal adalah urine yang berbuih. Tunggul juga mengatakan hal tersebut disebabkan oleh adanya protein dalam urine.
"Kalau berbuih, berarti jumlah proteinnya sudah cukup banyak," ujar Tunggul.
Pemeriksaan Laboratorium
Tapi, ada juga urine yang mengandung proteinuria namun tidak terlihat. Itu disebut mikroproteinuria. Sehingga untuk melihatnya dibutuhkan pemeriksaan laboratorium.
Tunggul mengatakan, jika pada urine ditemukan mikroproteinuria, maka keadaan masih bisa kembali normal. Tapi kalau jumlahnya sudah banyak, tidak akan bisa kembali normal.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dharmeizar mengungkapkan, proteinuria bisa ditemukan dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan. Banyak pasien yang tidak menduga punya gangguan ginjal karena gejala proteinuria memang tidak khas, tidak bergejala.
Bahayanya, jika sudah ditemukan proteinuria dalam jumlah yang banyak, gangguan tersebut bisa berlanjut ke fase ginjal kronik hanya dalam waktu tiga bulan saja.
Oleh sebab itu, Dharmeizar menyarankan pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Sebab, jika sudah masuk stage 1, ginjal tidak akan bisa kembali normal lagi. Gangguan akan berlanjut ke stage berikutnya.
"Kalau proteinuria sudah lebih tiga bulan, kita sebut dia stage 1. Kondisi itu tidak akan pernah balik ke normal, terus bergerak ke stage 5," kata Dharmeizar.
Jika gangguan ginjal sudah terlanjur terjadi yang bisa dilakukan hanyalah memperlambat penurunan fungsi ginjal. Caranya dengan menjaga asupan diet.
"Protein disesuaikan dengan berat badan. Umumnya 0,6-0,8 per kilogram berat badan. Dan penyakit dasarnya juga harus dikontrol," ujar Dharmeizar.
Ia mengatakan, ada beberapa penyakit yang bisa memicu penyakit ginjal kronik. Penyakit itu adalah diabetes melitus dan hipertensi.
"Dicari faktor risiko yang lain. Mungkin ada faktor yang lain yang mempengaruhi fungsi ginjal, itu bisa dilakukan sehingga tidak memperlambat," kata dia.
"Orang hipertensi, diabetes, atau punya keturunan sakit ginjal bisa dimotivasi untuk kontrol teratur, kontrol laboratorium."
Untuk menghindari gangguan fingsi ginjal, Dharmeizar menyarankan untuk melakukan enam hal. Yang paling penting adalah menjaga tubuh tetap sehat. Cara lainnya bisa dilakukan dengan menjaga kadar gula darah, lemak, dan kadar darah dalam kondisi normal. Tekanan darah juga harus diperhatikan supaya tetap normal.
Ia juga menyarankan untuk tidak merokok dan mengonsumsi obat anti rasa sakit secara sembarangan serta mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Tapi, ada juga urine yang mengandung proteinuria namun tidak terlihat. Itu disebut mikroproteinuria. Sehingga untuk melihatnya dibutuhkan pemeriksaan laboratorium.
Tunggul mengatakan, jika pada urine ditemukan mikroproteinuria, maka keadaan masih bisa kembali normal. Tapi kalau jumlahnya sudah banyak, tidak akan bisa kembali normal.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dharmeizar mengungkapkan, proteinuria bisa ditemukan dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan. Banyak pasien yang tidak menduga punya gangguan ginjal karena gejala proteinuria memang tidak khas, tidak bergejala.
Bahayanya, jika sudah ditemukan proteinuria dalam jumlah yang banyak, gangguan tersebut bisa berlanjut ke fase ginjal kronik hanya dalam waktu tiga bulan saja.
Oleh sebab itu, Dharmeizar menyarankan pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Sebab, jika sudah masuk stage 1, ginjal tidak akan bisa kembali normal lagi. Gangguan akan berlanjut ke stage berikutnya.
"Kalau proteinuria sudah lebih tiga bulan, kita sebut dia stage 1. Kondisi itu tidak akan pernah balik ke normal, terus bergerak ke stage 5," kata Dharmeizar.
Jika gangguan ginjal sudah terlanjur terjadi yang bisa dilakukan hanyalah memperlambat penurunan fungsi ginjal. Caranya dengan menjaga asupan diet.
"Protein disesuaikan dengan berat badan. Umumnya 0,6-0,8 per kilogram berat badan. Dan penyakit dasarnya juga harus dikontrol," ujar Dharmeizar.
Ia mengatakan, ada beberapa penyakit yang bisa memicu penyakit ginjal kronik. Penyakit itu adalah diabetes melitus dan hipertensi.
"Dicari faktor risiko yang lain. Mungkin ada faktor yang lain yang mempengaruhi fungsi ginjal, itu bisa dilakukan sehingga tidak memperlambat," kata dia.
"Orang hipertensi, diabetes, atau punya keturunan sakit ginjal bisa dimotivasi untuk kontrol teratur, kontrol laboratorium."
Untuk menghindari gangguan fingsi ginjal, Dharmeizar menyarankan untuk melakukan enam hal. Yang paling penting adalah menjaga tubuh tetap sehat. Cara lainnya bisa dilakukan dengan menjaga kadar gula darah, lemak, dan kadar darah dalam kondisi normal. Tekanan darah juga harus diperhatikan supaya tetap normal.
Ia juga menyarankan untuk tidak merokok dan mengonsumsi obat anti rasa sakit secara sembarangan serta mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal.
No comments:
Post a Comment