Jakarta, CNN Indonesia -- Letak ginjal yang berada di bagian pinggang sering membuat orang salah kaprah ketika mengalami nyeri di bagian tersebut. Seringnya, rasa sakit di bagian pinggang dianggap sebagai gejala sakit ginjal.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Tunggul D. Situmorang, mengatakan banyak sakit pinggang yang bukanlah sakit ginjal. Tidak hanya itu, banyak juga sakit ginjal yang ternyata tidak didahului dengan sakit pinggang.
"Umumnya sakit pinggang itu di tengah. Ginjal kan ada di sebelah kanan dan kiri. Kalau sakit di tengah sudah pasti bukan sakit ginjal, walaupun sakitnya menjalar," kata Tunggul dalam acara temu media Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/2).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memastikan adanya gangguan fungsi ginjal pada seseorang, kata Tunggul, dilihat dari kondisi urinnya. Jika urin terlihat keruh atau berbuih, patut diwaspadai.
"Frekuensi kencingnya juga diperiksa. Kalau letak sakit pinggangnya tidak mendukung, urinnya juga normal, sudah pasti bukan sakit ginjal," ujarnya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Dengan cara itu, keadaan ginjal bisa dilihat secara langsung.
Tunggul menjelaskan, ada beberapa tanda dan gejala ketika seseorang mengidap penyakit ginjal kronik. Dia menyebutkan adanya gangguan pengecapan juga patut diwaspadai.
Selain itu, tidak nafsu makan, mual, muntah, berat badan menurun, lesu, gatal-gatal, gangguan tidur, hipertensi, dan melebarnya pembuluh vena di leher juga bisa menjadi tanda adanya gangguan fungsi ginjal.
Kondisi lainnya yang bisa dijadikan tanda adalah adanya cairan pada selaput jantung dan paru-paru, otot-otot mengecil, adanya gerakan-gerakan tidak terkendali atau kram, kulit kasar, sesak napas, serta kebingungan.
Biasanya kebingungan terjadi karena kerja otak terpengaruh. Hal tersebut disebabkan adanya virus atau racun di dalam darah. Kondisi ini disebut ensefalopati.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Tunggul D. Situmorang, mengatakan banyak sakit pinggang yang bukanlah sakit ginjal. Tidak hanya itu, banyak juga sakit ginjal yang ternyata tidak didahului dengan sakit pinggang.
"Umumnya sakit pinggang itu di tengah. Ginjal kan ada di sebelah kanan dan kiri. Kalau sakit di tengah sudah pasti bukan sakit ginjal, walaupun sakitnya menjalar," kata Tunggul dalam acara temu media Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/2).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memastikan adanya gangguan fungsi ginjal pada seseorang, kata Tunggul, dilihat dari kondisi urinnya. Jika urin terlihat keruh atau berbuih, patut diwaspadai.
"Frekuensi kencingnya juga diperiksa. Kalau letak sakit pinggangnya tidak mendukung, urinnya juga normal, sudah pasti bukan sakit ginjal," ujarnya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Dengan cara itu, keadaan ginjal bisa dilihat secara langsung.
Tunggul menjelaskan, ada beberapa tanda dan gejala ketika seseorang mengidap penyakit ginjal kronik. Dia menyebutkan adanya gangguan pengecapan juga patut diwaspadai.
Selain itu, tidak nafsu makan, mual, muntah, berat badan menurun, lesu, gatal-gatal, gangguan tidur, hipertensi, dan melebarnya pembuluh vena di leher juga bisa menjadi tanda adanya gangguan fungsi ginjal.
Kondisi lainnya yang bisa dijadikan tanda adalah adanya cairan pada selaput jantung dan paru-paru, otot-otot mengecil, adanya gerakan-gerakan tidak terkendali atau kram, kulit kasar, sesak napas, serta kebingungan.
Biasanya kebingungan terjadi karena kerja otak terpengaruh. Hal tersebut disebabkan adanya virus atau racun di dalam darah. Kondisi ini disebut ensefalopati.
No comments:
Post a Comment