Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pulau kecil di Pasifik Selatan, Tonga, mengumumkan telah berjangkitnya virus Zika di wilayah tersebut setelah ditemukannya kasus sakitnya lima bayi yang baru lahir, dan 259 lainnya yang diduga turut terjangkit. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Rumah Sakit Daerah setempat.
Kepala Petugas Medis Dokter Reynold Ofanoa mengatakan kecurigaan mulai terjangkit wilayahnya akan virus zika dimulai saat terjadinya kenaikan jumlah pasien yang sangat tinggi. Pasien-pasien itu mengaku mengalami demam dan ruam di kulit sejak awal tahun.
"Kami menduga kemungkinan berjangkitnya Zika, Dengue atau Chikungunya," ujar Ofanoa. "Karena itu kami mengirim sampel darah untuk dites dan ketika kami menerima hasilnya, ternyata itu positif Zika."
Wilayah kepulauan tropis itu sebelumnya tidak pernah mengkonfirmasi adanya kasus virus Zika. Karenanya, menurut Ofanoa, kedatangan virus ini diduga dibawa seseorang yang telah terjangkit, kemudian disebarkan oleh nyamuk.
"Saya rasa ini adalah kejadian pertama kalinya di Tonga, pastinya wabah ini datang dari luar pulau," katanya.
Ofanoa mengatakan, belum mengeluarkan larangan perjalanan baik ke luar ataupun ke dalam wilayahnya.
Sejak Zika terdeteksi di Brazil pada April lalu, virus itu kini sudah menyebar ke 26 negara di benua Amerika. Badan Kesehatan Internasional (WHO) bahkan mendeklarasikan Zika sebagai masalah darurat kesehatan dunia pekan ini.
Tidak hanya itu, WHO juga menyebut, virus ini juga diduga berhubungan kuat dengan kasus kesehatan yang dialami ibu hamil dan bayi penderita mikrosefalus
Pemerintah Brasil hingga kini masih melakukan investigasi keterkaitan antara Zika dengan 4000 kasus suspek mikrosefalus.
Periset telah mengidentifikasi bukti keberadaan Zika di 17 kasus, namun belum dapat mengkonfirmasi jika virus itu dapat menyebabkan mikrosefalus atau tidak.
Kepala Petugas Medis Dokter Reynold Ofanoa mengatakan kecurigaan mulai terjangkit wilayahnya akan virus zika dimulai saat terjadinya kenaikan jumlah pasien yang sangat tinggi. Pasien-pasien itu mengaku mengalami demam dan ruam di kulit sejak awal tahun.
"Kami menduga kemungkinan berjangkitnya Zika, Dengue atau Chikungunya," ujar Ofanoa. "Karena itu kami mengirim sampel darah untuk dites dan ketika kami menerima hasilnya, ternyata itu positif Zika."
Wilayah kepulauan tropis itu sebelumnya tidak pernah mengkonfirmasi adanya kasus virus Zika. Karenanya, menurut Ofanoa, kedatangan virus ini diduga dibawa seseorang yang telah terjangkit, kemudian disebarkan oleh nyamuk.
"Saya rasa ini adalah kejadian pertama kalinya di Tonga, pastinya wabah ini datang dari luar pulau," katanya.
Ofanoa mengatakan, belum mengeluarkan larangan perjalanan baik ke luar ataupun ke dalam wilayahnya.
Sejak Zika terdeteksi di Brazil pada April lalu, virus itu kini sudah menyebar ke 26 negara di benua Amerika. Badan Kesehatan Internasional (WHO) bahkan mendeklarasikan Zika sebagai masalah darurat kesehatan dunia pekan ini.
Tidak hanya itu, WHO juga menyebut, virus ini juga diduga berhubungan kuat dengan kasus kesehatan yang dialami ibu hamil dan bayi penderita mikrosefalus
Pemerintah Brasil hingga kini masih melakukan investigasi keterkaitan antara Zika dengan 4000 kasus suspek mikrosefalus.
Periset telah mengidentifikasi bukti keberadaan Zika di 17 kasus, namun belum dapat mengkonfirmasi jika virus itu dapat menyebabkan mikrosefalus atau tidak.
No comments:
Post a Comment