Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan virus zika sebagai darurat kesehatan. Indonesia, yang juga memiliki iklim serupa dengan Brasil, negara pusat epidemi virus zika, pun melakukan persiapan pencegahan.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam rapat terbatas Zika di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/2). Rapat tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Ada tiga langkah sinergis dan lintas sektoral yang disebut Jokowi.
Pertama, ujar Jokowi, pemerintah akan mendeteksi untuk mengetahui seawal mungkin penyebaran virus Zika.
"Perlu disediakan laporan cepat, sistem pengawasan ketat dan sistematis," kata Jokowi.
Kedua, kata Jokowi, perlu dilakukan langkah pencegahan untuk menggerakkan masyarakat agar waspada terhadap nyamuk, yang merupakan vektor penular virus ini.
"Perlu pendidikan terhadap masyarakat akan penyebaran virus ini," ujar Jokowi.
Edukasi tersebut, ujarnya, juga berupa peringatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak berkunjung ke negara yang sudah terjangkit virus Zika.
Lebih jauh, kata Jokowi, pemerintah mesti mewaspadai WNA dari negara terjangkit virus Zika yang hendak mengunjungi Indonesia.
"Kemudian pengawasan di pintu masuk dan kemungkinan virus dibawa dari negara yang terkena wabah," kata Jokowi.
Langkah ketiga, ujar Jokowi, harus ada respon cepat atas penyebaran virus Zika.
Selanjutnya, Puan Maharani juga meminta warga untuk mewaspadai gejala yang muncul dari terjangkitinya virus Zika. Gejala tersebut menyerupai dengan gejala demam berdarah dan bersumber dari nyamuk yang sama, Aedes aegypti.
"Apalagi sekarang musim hujan sehingga jentik nyamuk bisa tumbuh berkembang baik," kata Puan, yang menambahkan gejala zika hampir sama dengan gejala demam berdarah.
Tidak terlalu berbahaya
Virus zika sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Bahkan virus dengue penyebab demam berdarah masih jauh lebih berbahaya. Gejalanya pun ringan, seperti demam, bintik merah pada kulit, sakit kepala, nyeri sendi, tidak berenergi, lemah, dan mata yang memerah.
Gejala tersebut biasanya terlihat setelah 3-12 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang membawa virus tersebut. Sementara gejalanya akan bertahan selama 2-7 hari. Virus zika juga tidak akan mengakibatkan komplikasi yang fatal pada orang dewasa dan anak-anak.
Tapi, jika virus zika menginfeksi ibu hamil, komplikasinya bisa fatal. Kendati WHO belum memberi pernyataan resmi, namun virus zika dikaitkan dengan kasus mikrosefalus, gangguan perkembangan otak pada janin, yang membuat bayi lahir dengan lingkar kepala lebih kecil dibanding normal.
Di Brasil, virus zika dianggap bertanggung jawab terhadap ribuan kasus mikrosefalus.
Oleh sebab itu, lembaga kesehatan dunia sedang mencoba untuk memberikan pernyataan yang seimbang, untuk memberikan kewaspadaan pada masyarakat tanpa menakut-nakuti. Negara yang terlalu bertindak berlebihan dengan melakukan pembatasan perjalanan, perdagangan, atau wisata akan diberikan sanksi karena dianggap mencederai ekonomi sebuah negara.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam rapat terbatas Zika di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (3/2). Rapat tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Ada tiga langkah sinergis dan lintas sektoral yang disebut Jokowi.
Pertama, ujar Jokowi, pemerintah akan mendeteksi untuk mengetahui seawal mungkin penyebaran virus Zika.
"Perlu disediakan laporan cepat, sistem pengawasan ketat dan sistematis," kata Jokowi.
Kedua, kata Jokowi, perlu dilakukan langkah pencegahan untuk menggerakkan masyarakat agar waspada terhadap nyamuk, yang merupakan vektor penular virus ini.
"Perlu pendidikan terhadap masyarakat akan penyebaran virus ini," ujar Jokowi.
Edukasi tersebut, ujarnya, juga berupa peringatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak berkunjung ke negara yang sudah terjangkit virus Zika.
Lebih jauh, kata Jokowi, pemerintah mesti mewaspadai WNA dari negara terjangkit virus Zika yang hendak mengunjungi Indonesia.
"Kemudian pengawasan di pintu masuk dan kemungkinan virus dibawa dari negara yang terkena wabah," kata Jokowi.
Langkah ketiga, ujar Jokowi, harus ada respon cepat atas penyebaran virus Zika.
Selanjutnya, Puan Maharani juga meminta warga untuk mewaspadai gejala yang muncul dari terjangkitinya virus Zika. Gejala tersebut menyerupai dengan gejala demam berdarah dan bersumber dari nyamuk yang sama, Aedes aegypti.
"Apalagi sekarang musim hujan sehingga jentik nyamuk bisa tumbuh berkembang baik," kata Puan, yang menambahkan gejala zika hampir sama dengan gejala demam berdarah.
Tidak terlalu berbahaya
Virus zika sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Bahkan virus dengue penyebab demam berdarah masih jauh lebih berbahaya. Gejalanya pun ringan, seperti demam, bintik merah pada kulit, sakit kepala, nyeri sendi, tidak berenergi, lemah, dan mata yang memerah.
Gejala tersebut biasanya terlihat setelah 3-12 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang membawa virus tersebut. Sementara gejalanya akan bertahan selama 2-7 hari. Virus zika juga tidak akan mengakibatkan komplikasi yang fatal pada orang dewasa dan anak-anak.
Tapi, jika virus zika menginfeksi ibu hamil, komplikasinya bisa fatal. Kendati WHO belum memberi pernyataan resmi, namun virus zika dikaitkan dengan kasus mikrosefalus, gangguan perkembangan otak pada janin, yang membuat bayi lahir dengan lingkar kepala lebih kecil dibanding normal.
Di Brasil, virus zika dianggap bertanggung jawab terhadap ribuan kasus mikrosefalus.
Oleh sebab itu, lembaga kesehatan dunia sedang mencoba untuk memberikan pernyataan yang seimbang, untuk memberikan kewaspadaan pada masyarakat tanpa menakut-nakuti. Negara yang terlalu bertindak berlebihan dengan melakukan pembatasan perjalanan, perdagangan, atau wisata akan diberikan sanksi karena dianggap mencederai ekonomi sebuah negara.
No comments:
Post a Comment