Jakarta, CNN Indonesia -- Negara bagian Amerika, Louisiana ternyata punya cerita kuliner unik tersendiri. Kuliner di Louisiana dipengaruhi oleh dua kelompok besar yaitu Cajun dan Creole.
Cajun dan Creole sama-sama memiliki pengaruh dari Prancis. Orang-orang Cajun adalah orang Prancis yang awalnya menjajah sebuah daerah bernama Acadia di Kanada.
Namun, setelah daerah tersebut dikuasai oleh Inggris pada abad ke-17, mereka diusir paksa. Cajun akhirnya memutuskan untuk menetap di daerah rawa-rawa di Louisiana yang kini disebut Acadiana.
Creole juga merupakan keturunan Prancis. Tahun 1800-an kelompok Creole terdiri dari keturunan Prancis dan Spanyol yang menguasai kota. Mereka menetap di daerah jajahan Prancis, New Orleans.
Meski sama-sama memiliki keturunan Prancis, Cajun dan Creole memiliki perbedaan yang sangat signifikan, terutama soal makanan.
Konsultan makanan dari restoran Cajun Claws Anthony Cheong mengatakan, latar belakang yang berbeda dari keduanya memengaruhi cara mereka mengolah makanan.
Dulu, kondisi Lousiana masih serba sulit karena berada di wilayah pinggiran. Oleh sebab itu, Cajun dan Creole harus beradaptasi dengan kondisi sulit dan bahan makanan yang minim tersedia.
"Creole saat bermigrasi punya banyak uang. Sehingga mereka mengimpor bumbu-bumbu makanan. Mereka memasak menggunakan tomat yang saat itu harganya mahal," kata Anthony saat ditemui di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, belum lama ini.
"Cajun, karena mereka lebih miskin, semua makanan yang mereka temukan harus dibuat enak. Oleh sebab itu mereka harus punya keterampilan memasak yang baik."
Atas perbedaan itu, masakan Creole sering disebut dengan masakan kota sedangkan Cajun adalah masakan pedesaan.
Perbedaan Cajun dan Creole dalam mengolah makanan, bisa dilihat ketika mereka membuat makanan khas Louisiana, yaitu seafood gumbo.
Seafood gumbo terdiri dari sup seafood kental ditambah dengan seafood yang masih utuh, serta disajikan dengan nasi.
Untuk membuat sup kentalnya, pertama-tama harus membuat roux terlebih dahulu. Perbedaan Cajun dan Creole bisa dilihat dari pembuatan roux, sang penentu kelezatan dari gumbo itu sendiri.
Creole, yang mempunyai lebih banyak uang, membuat gumbo dengan mentega dan tepung yang dicampur dengan kaldu seafood yang gurih.
Sedangkan Cajun membuat roux dari minyak sayur dan tepung. "Dan itu harus diaduk terus selama satu jam agar tidak gosong," ujar Anthony.
Selain itu, dalam menggunakan ‘The Holy Trinity’, tiga bahan dasar yang biasa digunakan orang Prancis untuk memasak, Cajun juga melakukan modifikasi karena keterbatasan. Kalau biasanya ‘The Holy Trinity’ terdiri dari bawang, seledri, dan wortel, orang Cajun mengganti wortel dengan paprika.
Sebab saat itu di Louisiana hanya ada paprika dan tidak ada wortel. Kalaupun ada, harganya mahal karena harus impor.
(les)
Cajun dan Creole sama-sama memiliki pengaruh dari Prancis. Orang-orang Cajun adalah orang Prancis yang awalnya menjajah sebuah daerah bernama Acadia di Kanada.
Namun, setelah daerah tersebut dikuasai oleh Inggris pada abad ke-17, mereka diusir paksa. Cajun akhirnya memutuskan untuk menetap di daerah rawa-rawa di Louisiana yang kini disebut Acadiana.
Creole juga merupakan keturunan Prancis. Tahun 1800-an kelompok Creole terdiri dari keturunan Prancis dan Spanyol yang menguasai kota. Mereka menetap di daerah jajahan Prancis, New Orleans.
Meski sama-sama memiliki keturunan Prancis, Cajun dan Creole memiliki perbedaan yang sangat signifikan, terutama soal makanan.
Konsultan makanan dari restoran Cajun Claws Anthony Cheong mengatakan, latar belakang yang berbeda dari keduanya memengaruhi cara mereka mengolah makanan.
Dulu, kondisi Lousiana masih serba sulit karena berada di wilayah pinggiran. Oleh sebab itu, Cajun dan Creole harus beradaptasi dengan kondisi sulit dan bahan makanan yang minim tersedia.
"Creole saat bermigrasi punya banyak uang. Sehingga mereka mengimpor bumbu-bumbu makanan. Mereka memasak menggunakan tomat yang saat itu harganya mahal," kata Anthony saat ditemui di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, belum lama ini.
"Cajun, karena mereka lebih miskin, semua makanan yang mereka temukan harus dibuat enak. Oleh sebab itu mereka harus punya keterampilan memasak yang baik."
Atas perbedaan itu, masakan Creole sering disebut dengan masakan kota sedangkan Cajun adalah masakan pedesaan.
Perbedaan Cajun dan Creole dalam mengolah makanan, bisa dilihat ketika mereka membuat makanan khas Louisiana, yaitu seafood gumbo.
Seafood gumbo terdiri dari sup seafood kental ditambah dengan seafood yang masih utuh, serta disajikan dengan nasi.
Untuk membuat sup kentalnya, pertama-tama harus membuat roux terlebih dahulu. Perbedaan Cajun dan Creole bisa dilihat dari pembuatan roux, sang penentu kelezatan dari gumbo itu sendiri.
Creole, yang mempunyai lebih banyak uang, membuat gumbo dengan mentega dan tepung yang dicampur dengan kaldu seafood yang gurih.
Sedangkan Cajun membuat roux dari minyak sayur dan tepung. "Dan itu harus diaduk terus selama satu jam agar tidak gosong," ujar Anthony.
Selain itu, dalam menggunakan ‘The Holy Trinity’, tiga bahan dasar yang biasa digunakan orang Prancis untuk memasak, Cajun juga melakukan modifikasi karena keterbatasan. Kalau biasanya ‘The Holy Trinity’ terdiri dari bawang, seledri, dan wortel, orang Cajun mengganti wortel dengan paprika.
Sebab saat itu di Louisiana hanya ada paprika dan tidak ada wortel. Kalaupun ada, harganya mahal karena harus impor.
(les)
No comments:
Post a Comment