Tuesday, 16 February 2016

Mengapa Angka Demensia Turun?

Mengapa Angka Demensia Turun?Ilustrasi demensia. (CNNIndonesia GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda menyayangi jantung dan menjaga otak tetap sibuk, maka Anda punya kesempatan menghindari, atau setidaknya menunda, demensia. Demikian hasil penelitian terbaru yang dilansir Newser. Demensia adalah kondisi fungsional otak yang mengalami kemunduran.

Dari data Framingham Heart Study yang melacak kesehatan ribuan orang di Kota Massachusetts sejak 1948, peneliti Boston University School of Medicine mengungkap, “Sejak 1977, ada penurunan peristiwa demensia sebesar 20 persen per dekade,” demikian dilaporkan NBC News.

Angka penyakit jantung turun bersamaan turunnya angka demensia, tapi hanya di antara orang yang berlatar pendidikan minimal SMA, menurut peneliti yang studinya dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

“Kabar luar biasa,” ujar epidemiolog di National Institute on Aging kepada USA Today. “Kita lihat risikonya menurun dari generasi ke generasi.”

Penurunan tersebut paling tajam dalam kasus demensia vaskular akibat gangguan pasokan darah ke otak, selain ada penurunan dalam kasus Alzheimer.

Menurut peneliti, demensia tak akan sebesar masalah kesehatan dalam dekade-dekade mendatang sebagaimana dipercaya sebelumnya, seperti dilaporkan New York Times. Karena orang sekarang hidup lebih lama, angka kasus kesehatan diperkirakan naik. Dan meningkatnya angka kasus diabetes dan obesitas dapat membuat angka demensia naik lagi.

Namun demikian, ujar peneliti, mereka berharap studi ini akan menginspirasi orang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan menjaga otak tetap sibuk berpikir.

“Orang bisa bilang, ‘Saya tak keberatan dapat serangan jantung. Itu cara baik untuk mati,’” ujar co-author penelitian, Sudha Seshadri. “Namun penyakit jantung bukan hanya merusak jantung, tapi juga dapat menyebabkan demensia. Saya tak pernah kenal orang yang menganggap demensia sebagai cara yang baik untuk mati.”

No comments:

Post a Comment