Friday, 12 February 2016

Benarkah Beras Merah Lebih Baik?

Benarkah Beras Merah Lebih Baik?Ilustrasi beras. (CNNIndonesia GettyImages/Feri1)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini kita diyakinkan bahwa beras putih jahat dan beras merah baik. Namun benarkah demikian? Ryan Andrews, RD dan Director of Education untuk Precision Nutrition meluruskan anggapan tersebut, sebagaimana dimuat di Furthermore.


Klaim: Seluruh makanan berwarna putih “jahat”

Yang benar: “Banyak ahli gizi mengutuk semua makanan berwarna putih, seperti beras putih, kentang, pasta, roti tawar, tak lain untuk mempermudah mengingat dan memahami. Makanan-makanan tersebut hanya menimbulkan masalah jika kita memakannya dalam jumlah berlebih. Biasanya terjadi ketika kita menambahkan banyak-banyak saus yang mengandung garam, lemak, dan gula, juga menjadikan makanan putih ini kendaraan bagi garam, gula, dan lemak.


Klaim: Kandungan serat beras merah lebih tinggi (satu cangkir nasi merah mengandung 3 gram serat, sementara nasi putih hanya 0,5 gram) yang membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Yang benar: “Jika nasi menjadi satu-satunya yang dikonsumsi saat makan, nasi merah butuh waktu lebih lama dicerna, karenanya, kita cenderung lebih kenyang setelah makan nasi merah. Kenyang terbentuk oleh komponen keseluruhan makanan. Jadi jika kita makan kari kacang-kacangan, sayuran, ditambah nasi putih, bukan nasi merah, kemungkinan tak akan membuat banyak perbedaan.”


Klaim: Beras merah mengalami sedikit pemrosesan dibanding beras putih, karenanya lebih sehat.

Yang benar: “Biasanya, makanan yang semakin sedikit diprosesnya, lebih baik, karena mengandung lebih banyak zat gizi. Dalam kasus ini komponen beras merah yang tidak diproses mengandung gizi (hal baik untuk kita konsumsi) dan antigizi (mungkin tak baik dikonsumsi), yang digunakan tumbuhan sebagai sistem pertahanan melawan hama.”


Klaim: Beras putih tak mengandung kalori.

Yang benar: “Selama bertahun-tahun, beras jadi bagian budaya kesehatan, karena itu saya menyebut ‘kalori cair’ (sejumlah kecil kalori per unit per makanan), sulit untuk dikonsumsi berlebih. Berikut perbandingannya sebagai gambaran:

100 gram nasi = 130 kalori

100 gram daging sapi matang = 260 kalori

100 gram of permen Skittles = 410 kalori.”

Garis bawahnya adalah jika menempuh cara yang benar maka tak akan berakhir salah. Andrews menyarankan makan biji-bijian berbeda tiap kali makan, bukan nasi terus menerus.

No comments:

Post a Comment