Jakarta, CNN Indonesia -- Keyakinan bahwa mendengarkan musik bisa membuat anak semakin cerdas sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Yang paling baru adalah teknologi berupa speaker yang dimasukkan dalam vagina ibu dengan tujuan agar anak bisa mendengarkan musik dengan lebih jelas.
Namun ternyata teknologi ini tak banyak berfungsi dan hebat-hebat amat. Percuma jika para ibu itu berharap janin mereka bisa lebih cepat mendengarkan musik dari Taylor Swift hingga Mozart.
Teknologi itu yang disebut dengan BabyPod, dibuat oleh perusahaan dari Spanyol. Dijual dengan harga $150 dolar atau sekitar Rp2 juta dengan janji akan memberikan stimulasi suara pada bayi sebelum mereka lahir, termasuk juga mendorong perkembangan saraf bayi.
Alat berwarna pink ibu terhubung dengan app yang memungkinkan para orang tua untuk memilih berbagai musik untuk bayi mereka.
Namun pertanyaannya apakah para ibu memang perlu memiliki speaker ini untuk perkembangan bayi mereka?Kontributor medis NBC Dr. Natalie Azar mengatakan dia tak terlalu yakin.
“Saya tak bisa membayangkan ada ahli kandungan yang mengatakan oke dengan hal, karena penelitian ilmiah untuk soal ini sungguh-sungguh mengada-ada menurut saya,” kata Dr. Azar pada Today.
Dr. Azar mengarakan dia sangat prihatin dengan keinginan untuk menstimulasi bayi dengan cara ini. Mengingat bahkan para ahli kesehatan anak malah menganjurkan anak-anak kecil untuk dijauhkan dari televisi dan stimulasi serupa.
Meski BabyPod yang menginstruksikan untuk rutin membersihkan alat ini, Azar mengatakan memperkenalkan alat semacam ini selama masa kehamilan sangat tidak ada gunanya.
“Memasukkan sesuatu yang asing — toh Anda juga tidak menggunakan tampon saat hamil — bukan karena Anda harus, tapi memang dokter biasanya akan membatasi hal semacam ini,” kata Azar.
“ Kita semua tahu, vagina punya cara sendiri untuk membersihkan diri dan segalanya, dan ini tampaknya adalah risiko yang sebenarnya tak terlalu diperlukan.”
Karena jikapun orang tua ingin memperkenalkan musik sedini mungkin, sebenarnya mereka bisa mendengar dan merespon suara bahkan yang berasal dari luar perut ibu mereka. Para dokter juga mengatakan bahwa suara yang paling mereka butuhkan adalah suara ayah dan ibu mereka sendiri, sesederhana itu.
Untuk orang tua yang berharap bahwa stimulasi pada ruterus akan membuat bayi lebih cerdas, Azar merekomendasikan agar musik diperdengarkan dalam suasana ruangan di mana si ibu bisa sambil bersantai. Si ibu juga bisa sambil bicara pada janinnya.
Cara ini lebih terbukti bisa membuat anak lebih mengenali dan merespon suara orang tua mereka setelah lahir.
“Yang terbaik bagi anak adalah interaksi cara tradisional dengan orang tua mereka, begitu mereka lahir,” kata Azar.
“Jadi tak ada calon ibu yang perlu merasa bersalah karena tidak menggunakan alat ini melalui vagina mereka dengan pikiran hal itu bakal membuat anak mereka lebih cerdas.”
Namun ternyata teknologi ini tak banyak berfungsi dan hebat-hebat amat. Percuma jika para ibu itu berharap janin mereka bisa lebih cepat mendengarkan musik dari Taylor Swift hingga Mozart.
Teknologi itu yang disebut dengan BabyPod, dibuat oleh perusahaan dari Spanyol. Dijual dengan harga $150 dolar atau sekitar Rp2 juta dengan janji akan memberikan stimulasi suara pada bayi sebelum mereka lahir, termasuk juga mendorong perkembangan saraf bayi.
Alat berwarna pink ibu terhubung dengan app yang memungkinkan para orang tua untuk memilih berbagai musik untuk bayi mereka.
Namun pertanyaannya apakah para ibu memang perlu memiliki speaker ini untuk perkembangan bayi mereka?Kontributor medis NBC Dr. Natalie Azar mengatakan dia tak terlalu yakin.
“Saya tak bisa membayangkan ada ahli kandungan yang mengatakan oke dengan hal, karena penelitian ilmiah untuk soal ini sungguh-sungguh mengada-ada menurut saya,” kata Dr. Azar pada Today.
Dr. Azar mengarakan dia sangat prihatin dengan keinginan untuk menstimulasi bayi dengan cara ini. Mengingat bahkan para ahli kesehatan anak malah menganjurkan anak-anak kecil untuk dijauhkan dari televisi dan stimulasi serupa.
Meski BabyPod yang menginstruksikan untuk rutin membersihkan alat ini, Azar mengatakan memperkenalkan alat semacam ini selama masa kehamilan sangat tidak ada gunanya.
“Memasukkan sesuatu yang asing — toh Anda juga tidak menggunakan tampon saat hamil — bukan karena Anda harus, tapi memang dokter biasanya akan membatasi hal semacam ini,” kata Azar.
“ Kita semua tahu, vagina punya cara sendiri untuk membersihkan diri dan segalanya, dan ini tampaknya adalah risiko yang sebenarnya tak terlalu diperlukan.”
Karena jikapun orang tua ingin memperkenalkan musik sedini mungkin, sebenarnya mereka bisa mendengar dan merespon suara bahkan yang berasal dari luar perut ibu mereka. Para dokter juga mengatakan bahwa suara yang paling mereka butuhkan adalah suara ayah dan ibu mereka sendiri, sesederhana itu.
Untuk orang tua yang berharap bahwa stimulasi pada ruterus akan membuat bayi lebih cerdas, Azar merekomendasikan agar musik diperdengarkan dalam suasana ruangan di mana si ibu bisa sambil bersantai. Si ibu juga bisa sambil bicara pada janinnya.
Cara ini lebih terbukti bisa membuat anak lebih mengenali dan merespon suara orang tua mereka setelah lahir.
“Yang terbaik bagi anak adalah interaksi cara tradisional dengan orang tua mereka, begitu mereka lahir,” kata Azar.
“Jadi tak ada calon ibu yang perlu merasa bersalah karena tidak menggunakan alat ini melalui vagina mereka dengan pikiran hal itu bakal membuat anak mereka lebih cerdas.”
No comments:
Post a Comment