Wednesday, 13 January 2016

Sindrom Langka Sebabkan Mabuk Tanpa Alkohol

Sindrom Langka Sebabkan Mabuk Tanpa AlkoholIlustrasi minumal alkohol. (kaicho20/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat sindrom langka yang dideritanya, seorang perempuan pernah ditangkap polisi karena disangka mabuk saat membawa kendaraan. Untungnya, sang pengacara bisa membebaskan perempuan tersebut dari dakwaan yang menjeratnya karena membawa bukti dari dokter.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, perempuan tersebut ternyata mengidap sindrom bernama 'auto-brewery'. Sindrom ini membuat sistem pencernaan menjadi tempat pembuatan bir mini.

Auto brewery menyebabkan zat di dalam pencernaan difermentasi menjadi etanol sehingga menyebabkan tingkat alkohol dalam darah meningkat tajam. Meski cerita tentang makanan yang berubah menjadi alkohol dalam tubuh, terdengar seperti cerita yang mengada-ada di telinga polisi, tapi dokter telah menemukan kasus ini pada beberapa pasien.

Saat level alkohol pada seseorang meningkat, dia akan menunjukkan gejala yang sama seperti saat mengonsumsi banyak minuman keras, seperti bicara melantur atau kebingungan. Bahkan, pada salah satu kasus, pasien pernah mengatakan napas mereka berbau alkohol.

Profesor yang ahli dalam bidang obat dan kanker di Vanderbilt University Medical Center, Richard Peek mengatakan, penyebab sindrom ini belum bisa diketahui.

"Biasanya di dalam saluran pencernaan ada ragi. Semua laporan tentang kasus ini menunjukkan kesamaan meningkatnya jumlah ragi. Ketika ragi bertindak sebagai makanan yang memiliki jumlah karbohidrat tinggi, ragi memetabolisme karbohidrat menjadi etanol," kata Richard Peek seperti dilansir ABC News.

Peek mengatakan perubahan bakteri usus, yang disebut mikrobiota, memiliki pengaruh yang besar terhadap sindrom auto brewery dan menjadikan salah satu penyebab perubahan drastis. Perubahan ini bisa terjadi karena sakit, antibiotik, atau kondisi lainnya.

"Observasi ini menunjukkan pentingnya mikrobiota lambung dalam mengubah makanan, terutama karbohidrat menjadi alkohol," kata Peek. "Hal ini benar-benar dapat mengatur atau menyebabkan penyakit seperti sindrom usus dan itu dikaitkan dengan sindrom metabolik, diabetes, lemak hati."

Ia juga mengatakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti sindrom ini serta menemukan obatnya. Untuk saat ini, dalam beberapa kasus, kata Peek, bisa direkomendasikan untuk melakukan diet rendah karbohidrat.

"Anda dapat mengobati pasien dengan obat antijamur untuk mengurangi beban ragi di mikrobiota."

No comments:

Post a Comment