Wednesday, 13 January 2016

Alasan Pasien Tak Boleh Mandi Usai Operasi

Alasan Pasien Tak Boleh Mandi Usai OperasiIlustrasi operasi. (Thinkstock/tomasworks)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar pasien diperbolehkan untuk mandi, dua hari setelah operasi tanpa meningkatkan risiko terinfeksi di sekitar sayatan bedah, berdasarkan sebuah studi terbaru, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Meskipun mandi dapat mengangkat semangat pasien dan berpotensi mempercepat proses pemulihan, tapi kekhawatiran akan kontaminasi seringkali mendorong dokter menyarankan agar sayatan tidak terkena air sampai jahitan diangkat, yang artinya bisa sampai berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Namun, saat peneliti secara acak membolehkan beberapa pasien dengan luka operasi yang relatif tidak berisiko untuk mandi, 48 jam setelah operasi,  para pasien yang mandi ternyata lebih bahagia dengan perawatan mereka. Kesempatan luka operasi mereka terinfeksi pun tidak berbeda dari pasien lain yang tidak mandi.

Temuan tersebut, bersama dengan hasil penelitian serupa lain, semestinya dapat meyakinkan para dokter agar membolehkan pasien untuk mandi setelah operasi, kata Paul Dayton, profesor sekaligus peneliti di Universitas Des Moines dan Universitas UnityPoint Health di Iowa yang tidak terlibat dalam penelitian.

“Tradisi kadang lama untuk memudar karena kurangnya bukti yang mendukung perubahan, makalah ini tentu dapat medorong perubahan,” kata Dayton. “Paparan air setelah operasi kenyataannya merupakan rekomendasi yang pada umumnya aman.”

Untuk studi terbaru ini, Jin-Shing Chen dari National Taiwan University Hospital dan rekannya meneliti pasien dengan luka operasi berisiko relatif rendah, tidak termasuk pasien dengan infeksi, peradangan, atau cedera yang disebabkan oleh objek luar seperti peluru atau mata pisau yang masuk dalam tubuh.

Para ilmuwan meneliti sekitar 444 pasien yang menjalani operasi tiroid, paru-paru, wajah, kaki dan tangan, dan hernia perut tertentu. Setengah dari pasien diperbolehkan mandi, 48 jam setelah operasi, sementara sisanya harus menunggu.

Dua minggu setelah operasi, empat pasien di kelompok yang mandi dan enam di kelompok tidak mandi mengalami infeksi ringan setelah bedah, dengan gejala kemerahan dan bengkak. Semua pasien melaporkan rasa nyeri yang sama setelah operasi. Namun, para pasien yang mandi merasa lebih puas dengan proses perawatan mereka.

Heather Evans, peneliti penyakit infeksi dan operasi di Universitas Washington dan Pusat Kesehatan Harborview di Seattle menggarisbawahi, pasien yang mandi tidak menggunakan sabun atau zat pembersih lain atau merendam daerah sayatan bedah.

“Saya rasa pesan yang dapat diambil oleh pasien dari penelitian ini bahwa, mandi dengan air, minimal 48 jam setelah operasi pembedahan adalah aman jika luka bedahnya kecil, mempunyai kontaminasi minimal, dan yang paling utama adalah luka tertutup (dengan jahitan),” kata Evans.

No comments:

Post a Comment