Wednesday, 13 January 2016

Kesalahan Tenaga Medis yang Bisa Bahayakan Nyawa Pasien

Kesalahan Tenaga Medis yang Bisa Bahayakan Nyawa Pasien Ilustrasi dokter. (Getty images/ everythingpossible)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perilaku buruk dapat membahayakan nyawa, berdasarkan sebuah studi baru. Para peneliti memantau kinerja 24 tim medis. Mereka menemukan, orang-orang yang bersikap kasar berkinerja lebih buruk dari yang lain.

Dilaporkan oleh Daily Mail, satu tim sangat terpengaruh sikap kasar sehingga membuat kekeliruan yang dapat secara serius melukai bayi baru lahir. Eksperimen ini melibatkan bayi asli, bukan boneka.

“Kekasaran tingkat kecil menimbulkan kesalahan medis cukup besar yang dapat melukai bayi baru lahir,” kata seorang peneliti Peter Bamberger. “Mereka sudah menyiapkan jarum suntik, kami memeriksa jarum suntik dan menemukan kesalahan.”

Profesor dari Universitas Tel Aviv itu mengatakan, studi ini menirukan tempat tempat medis yang sesungguhnya, di mana kekasaran para tenaga medis, termasuk komentar kasar dalam melakukan tindakan medis, diperhitungkan sebagai faktor.

Arieh Riskin, profesor di Institut Teknologi Israel Technion yang juga pemimpin studi mengatakan, “Studi ini memperlihatkan bahwa kekasaran mengganggu keselamatan pasien, baik di unit perawatan intensif neonatal dan departemen perawatan intensif, di mana kesalahan paling ringan dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa.”

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal medis Pediatrics. Para peneliti menulis, “Kekasaran rutin dialami oleh tim medis rumah sakit. Individu yang terpapar sikap kasar, berkinerja buruk pada tugas-tugas kognitif, kreativitas berkurang, dan bersikap kurang membantu.”

Alasannya, kata para peneliti, adalah ketika sesorang terpapar kekasaran, pikiran mereka terus berputar memikirkan kekasaran meskipun saat mereka melakukan hal lain.

Bamberger mengatakan bahwa kesimpulan studi ini sangat penting bagi para pasien dan profesional medis. “Ini tentang bagaimana dokter memperlakukan orang lain, bagaimana dokter memperlakukan perawat, bagaimana staf medis memperlakukan orang lain, dan bagaimana sikap pasien,” katanya.                   

No comments:

Post a Comment