Wednesday, 20 January 2016

Hampir 300 Restoran Tutup Akibat Bom di Jakarta

Hampir 300 Restoran Tutup Akibat Bom di JakartaIlustrasi. (StokPic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ledakan dan baku tembak di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) siang menghebohkan masyarakat. Lokasi sekitar langsung diamankan, terutama pusat perbelanjaan Sarinah dan gedung Djakarta Theater, tempat peristiwa terjadi.

Tidak hanya dua tempat itu, beberapa mal di Jakarta pun memutuskan membatasi akses bagi publik, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Pacific Place, Plaza Senayan, dan Senayan City. Apalagi beredar pesan berantai pelaku tragedi Thamrin juga mengincar mal.

Dihantui ketakutan teror, beberapa warga Jakarta pun memutuskan berdiam di lokasi dan tidak mendekati tempat kejadian perkara. Termasuk mereka yang merencanakan berkumpul dan makan-makan dengan rekan kerja maupun kerabat-kerabat dekat.

Data situs penyedia konten kuliner dan data restoran, Qraved menyebut, pelanggan yang membatalkan reservasi restoran melalui jasa web itu mencapai ratusan orang. Angkanya hampir mencapai 700 orang. Rata-rata karena ketakutan akan ada bom susulan di lokasi.

Kebanyakan, reservasi yang dibatalkan adalah untuk restoran yang berada di Jakarta Pusat, dekat dengan lokasi bom dan baku tembak.

Namun kebetulan, menurut Yugo Prabowo, corporate public relations Qraved, restoran-restoran yang reservasinya dibatalkan memang tutup. Ia menyebut, restoran yang tutup dari lima mal yang disebut sebelumnya, mencapai 292 buah.

"Kami menelepon ke restoran-restoran itu untuk membatalkan reservasi. Beberapa restoran yang reservasinya dibatalkan memang tutup di lima mal, GI, PI, PS, Sency, dan Pacific Place," kata Yugo pada CNNIndonesia.com, pada Kamis malam (14/1).

Tutupnya restoran bukan hanya karena mal tidak dibuka untuk umum. Restoran di mal yang memberi akses terbatas pada publik, memutuskan ikut tutup karena memang banyak tenant lain yang memutuskan hal serupa.

Belum jelas sampai kapan restoran akan tutup.

Yugo juga menerangkan, kebanyakan restoran yang langsung tutup adalah penyedia produk bermerek Amerika Serikat.

Itu juga "buah" kekhawatiran masyarakat. Sebelumnya, beredar pesan berantai yang tak jelas sumbernya, menyebutkan bahwa masyarakat sebaiknya menghindari lokasi yang "berbau" AS. Pesan berantai lain menyebut daftar mal yang sudah menjadi "target" teroris.

Kedutaan Amerika sendiri mengeluarkan peringatan agar warganya di Indonesia berhati-hati. Namun penyerangan di kawasan Thamrin hingga saat ini pun belum jelas motifnya.

No comments:

Post a Comment