Tuesday, 15 December 2015

Tiga Alasan Anda Tak Butuh Timbangan

Tiga Alasan Anda Tak Butuh TimbanganIlustrasi timbangan (Thinkstock/Prapass Wannapinij)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap hari, jutaan perempuan dan laki-laki melakukan ritual pagi menimbang badan. Jika berat badan merupakan angka alami bagi sebagian besar, maka kasus ini tak demikian bermasalah.

Nyatanya, punya timbangan lebih merugikan dibanding menguntungkan, malah umumnya tidak perlu. Inilah sebabnya seperti dilansir Huffington Post.


1. Bukan berarti angkanya akurat.
Fluktuasi berat badan menyebabkan orang yang turun berat badan secara drastis panik. Dalam bukunya, Body Respect, Dr. Linda Bacon menjelaskan alasan terjadinya fluktuasi berat badan.

Menurut Dr. Bacon, “Komponen terbesar tubuh kita adalah air, sekira 60 persen dari berat badan. Fisik kita seperti balon air besar: lima liter darah dan 40 liter cairan lain. Pada hari-hari tertentu, berat badan kita dapat berfluktuasi beberapa kilogram, umumnya karena perubahan cairan tubuh.

Di situlah, timbangan punya keterbatasan. Timbangan bukan cara efektif untuk mengukur perubahan tubuh substantif.

Jika Anda ragu akan hal ini, cobalah makan makanan asin, seperti kripik tortilla. Anda akan haus, menambah air, maka timbangan akan 'menunjukkan' kenaikan 1-2 kilogram. Kadang yang dikira berat badan turun ternyata hanyalah dehidrasi.

Timbangan tidak mencerminkan komposisi tubuh kita atau bagaimana kesehatan kita. Berat badan seseorang, bukan barometer tepat tentang kesehatan seseorang secara keseluruhan.


2. Kita tak dapat sepenuhnya mengontrol tubuh untuk urusan berat badan

Kita terus menerus dibombardir dengan pesan bahwa kitalah yang sepenuhnya mengontrol berat badan. Karenanya kualitas kehidupan akan meningkat jika berat badan turun. Ini benar-benar salah.

Kesalahan di sini adalah keyakinan masyarakat luas, yang secara salah mengklaim bahwa kita menguasai sebagian besar berat badan kita. Riset menunjukkan bahwa mengontrol berat badan lewat diet bisa berhasil dalam jangka pendek, namun gagal dalam jangka panjang.

Sebagai tambahan, teori menyatakan tubuh akan bekerja mempertahankan rentang kestabilan berat badan lewat mekanisme biologis dan psikologis yang kuat. Karenanya, hampir semua orang yang menjalani diet kronis akan gagal dan naik lagi berat badan, kembali ke berat asal.


3. Jangan biarkan hidup didikte timbangan.

Membiarkan sekeping metal mendikte yang kita rasakan tentang diri sendiri adalah membahayakan dalam jangka panjang. Ketika kita membiarkan kepercayaan diri dan penghargaan diri bersandar pada sesuatu di luar, ini seperti menaiki kapal bocor.

Kita lebih dari sekadar angka. Sebagai tambahan, menyingkirkan timbangan membuat kita lebih fokus pada tubuh, sehingga bisa menjalani hidup lebih positif.

No comments:

Post a Comment