Sukiman yang berusia 82 tahun ini jadi salah satu anggota masyarakat peserta demo di Bundaran HI. Dia bergabung bersama ratusan orang lainnya untuk menyuarakan penolakan Pilkada DPRD.
Berkaos hitam bergambar Bung Karno dan memakai topi caping bertuliskan 'Jas Merah', Sukiman semangat berteriak menolak Pilkada lewat DPRD. Dia juga membentangkan spanduk yang berisi kecaman kepada tokoh-tokoh di DPR yang menghilangkan suaranya di Pilkada.
"Pilkada melalui DPRD nggak cocok karena kedaulatan rakyat dirampas," tegasnya di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Sukiman yang pernah merasakan hidup di era Orde Baru ini tahu betul rasa sakitnya tak bisa memilih kepala daerah sendiri. Sejak dulu, dia selalu dikekang. Namun setelah reformasi, akhirnya dia bisa ikut mencoblos. Sayang, pria asal Solo yang tinggal di Mampang ini sekarang harus kehilangan lagi hak tersebut.
"Saya sering menentang apa pun yang nggak cocok saya tentang. Suara rakyat diobrak abrik. Rakyat nggak punya hak suara, yang punya DPRD dan DPRD itu. Harus kembali langsung," tegasnya lagi.
Sebelumnya, ratusan masyarakat di Bundaran HI berkumpul untuk menolak Pilkada DPRD. Mereka sepakat untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait UU yang baru disahkan pekan lalu.
No comments:
Post a Comment