Wednesday 23 March 2016

Lebih dari 100 Kasus Zika Ditemukan di Amerika Serikat

Lebih dari 100 Kasus Zika Ditemukan di Amerika SerikatWabah Virus Zika sudah mulai merambah ke Amerika Serikat. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah Zika yang terpusat di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, mulai menyebar ke Amerika Serikat. Hal tersebut dikonfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Dalam laporan yang diterbitkan pekan lalu, CDC menyebut terdapat 116 kasus positif Zika di Amerika Serikat. Dalam laporan tersebut, terdapat satu kasus mikrosefalus.

Laporan yang diterbitkan CDC meliputi pemeriksaan dan tes laboratorium selama satu tahun, dari 1 Januari 2015 hingga 26 Februari 2016. Meskipun demikian, lebih dari 75 persen pasien baru melaporkan gejala akibat Zika pada awal 2016. Pasien datang dari berbagai kalangan dan beragam usia, mulai dari bayi baru lahir dengan kasus mikrosefalus hingga orang dewasa berusia 81 tahun.




Sekitar 10 persen pasien positif Zika di AS adalah anak-anak dan remaja. Sementara 65 persen kasus diderita oleh wanita.

Pasien yang terkonfirmasi Zika merupakan warga dari 33 negara bagian AS, termasuk Washington DC. Mereka semua melaporkan sempat bepergian ke area wabah Zika atau berhubungan seksual dengan mereka yang bepergian ke daerah tersebut.

Adapun wanita yang positif mengidap Zika merupakan mereka yang bepergian ke daerah wabah Zika. Sedangkan bayi yang lahir dengan mikrosefalus, diprediksi karena sang ibu terserang Zika pada trimester pertama kehamilan, saat berkunjung ke daerah wabah Zika.

Negara-negara wabah Zika yang dikunjungi para pasien AS adalah Haiti, El Salvador, Kolombia, Honduras dan Guatemala.

CDC melaporkan, kasus Zika yang terjadi di AS tidak dikarenakan gigitan nyamuk yang endemik di Negeri Paman Sam.

“Semua kasus terjadi saat para pasien mengunjungi daerah wabah Zika, bukan akibat gigitan nyamuk di AS,” tulis laporan CDC, seperti dikutip laman Live Science.

“Para pasien mengalami gejala antara 37 hari sebelum kembali ke AS hingga 11 hari setelah tiba di AS.”

Meskipun Zika tidak menimbulkan gejala kronis pada orang dewasa, namun CDC mengkhawatirkan keterkaitan infeksi Zika dengan kasus mikrosefalus, dimana bayi lahir dengan ukuran lingkar kepala lebih kecil daripada normal dan menyebabkan gangguan perkembangan otak serta motorik bayi.




Seluruh pasien positif Zika melaporkan gejala klinis seperti ruam pada kulit, demam, serta nyeri sendi. Gejala lainnya adalah sakit kepala, linu otot dan kongjungtivitis atau peradangan selaput mata.

Dari seluruh pasien, sebanyak empat orang harus mendapat perawatan medis di rumah sakit. Namun belum ada laporan kematian.                   

No comments:

Post a Comment