Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi mengungkapkan satu dari tujuh pasien kanker usus besar atau kanker kolorektal di AS berusia di bawah 50 tahun. Hal ini memunculkan lebih banyak pertanyaan tentang mengapa makin banyak orang muda mengidap penyakit tersebut dan apa yang dapat dilakukan, demikian dilaporkan Philadelphia Inquirer.
“Yang selama ini diajarkan, kanker usus besar adalah penyakit orang tua,” kata penulis utama Samantha Hendren. “Studi ini benar-benar merupakan wake-up call bagi masyarakat kesehatan bahwa sejumlah besar kanker usus besar terjadi pada orang berusia di bawah 50 tahun.”
Menurut data pemerintah AS, pasien kanker usus besar dari 1998 hingga 2011 berjumlah nyaris 260.000 orang. Studi itu juga menyebut bahwa lebih sering pasien muda yang mengetahui kanker pada stadium awal, menjalani operasi (72 persen, bandingkan dengan 63 persen pasien berusia di atas 50 tahun).
Orang muda juga lebih suka menggunakan terapi radiasi (53 persen – 48 persen) dan memiliki sedikit keuntungan bisa hidup selama lima tahun (68 persen – 67 persen).
Mereka mengetahui mengidap kanker usus besar sebagian karena dites setelah mengetahui gejalanya (seperti penyumbatan usus, pendarahan, dan anemia), sementara orang yang berusia di atas 50 tahun disarankan mulai menjalani screenings, ujar Hendren.
“Sayangnya, gejala-gejala ini kerap diabaikan pasien atau dokter, dianggap wasir,” kata seorang ilmuwan.
Tim Hendren mengadakan studi tersebut setelah mengetahu meningkatnya kanker usus besar di kalangan orang muda, seperti laporan Medical Daily, walau peningkatannya belum dapat dijelaskan.
Fisik yang tidak aktif, obesitas, merokok, dan “pengaruh lingkungan” adalah kemungkinan penyebabnya, kata profesor Harvard.
Lebih banyak orang muda yang melakukan screening kemungkinan akan berguna mengatasi masalah ini, walau hasilnya akan rendah karena usia di bawah 50-an kemungkinannya masih kecil untuk mendapat kanker usus besar.
“Ini bakal jadi perubahan besar dan mahal,” kata Hendren, yang merekomendasikan melakukan “sejumlah besar penelitian” terlebih dahulu.
“Yang selama ini diajarkan, kanker usus besar adalah penyakit orang tua,” kata penulis utama Samantha Hendren. “Studi ini benar-benar merupakan wake-up call bagi masyarakat kesehatan bahwa sejumlah besar kanker usus besar terjadi pada orang berusia di bawah 50 tahun.”
Menurut data pemerintah AS, pasien kanker usus besar dari 1998 hingga 2011 berjumlah nyaris 260.000 orang. Studi itu juga menyebut bahwa lebih sering pasien muda yang mengetahui kanker pada stadium awal, menjalani operasi (72 persen, bandingkan dengan 63 persen pasien berusia di atas 50 tahun).
Orang muda juga lebih suka menggunakan terapi radiasi (53 persen – 48 persen) dan memiliki sedikit keuntungan bisa hidup selama lima tahun (68 persen – 67 persen).
Mereka mengetahui mengidap kanker usus besar sebagian karena dites setelah mengetahui gejalanya (seperti penyumbatan usus, pendarahan, dan anemia), sementara orang yang berusia di atas 50 tahun disarankan mulai menjalani screenings, ujar Hendren.
“Sayangnya, gejala-gejala ini kerap diabaikan pasien atau dokter, dianggap wasir,” kata seorang ilmuwan.
Tim Hendren mengadakan studi tersebut setelah mengetahu meningkatnya kanker usus besar di kalangan orang muda, seperti laporan Medical Daily, walau peningkatannya belum dapat dijelaskan.
Fisik yang tidak aktif, obesitas, merokok, dan “pengaruh lingkungan” adalah kemungkinan penyebabnya, kata profesor Harvard.
Lebih banyak orang muda yang melakukan screening kemungkinan akan berguna mengatasi masalah ini, walau hasilnya akan rendah karena usia di bawah 50-an kemungkinannya masih kecil untuk mendapat kanker usus besar.
“Ini bakal jadi perubahan besar dan mahal,” kata Hendren, yang merekomendasikan melakukan “sejumlah besar penelitian” terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment