Jakarta, CNN Indonesia -- Virus zika kini menjadi epidemi di negara-negara benua Amerika, terutama kawasan Amerika Tengah dan Selatan. Kendati tidak menimbulkan gejala penyakit parah bagi banyak orang, zika diketahui fatal bagi ibu hamil.
Brasil, negara yang paling parah terpapar infeksi zika, melaporkan ribuan kasus mikrosefalus yang diduga berkaitan dengan virus tersebut. Mikrosefalus merupakan gangguan perkembangan pada janin yang ditandai dengan lingkar kepala bayi yang lebih kecil dari normal yang berakibat terhambatnya pertumbuhan otak bayi.
Penyebaran virus zika yang berlangsung cepat membuat pemerintah di benua Amerika, berjuang keras mencari cara meredam dan menghentikan penyebaran. Salah satunya adalah meminta para traveler untuk tidak dulu bepergian ke negara-negara epidemi zika.
Data yang dikumpulkan Pan American Health Organization (PAHO) menyebutkan angka transmisi virus zika berlipat ganda sejak 1 Desember 2015 hingga 17 Januari 2016. Beberapa negara yang mengumumkan kasus luar biasa virus zika adalah Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Savador, Guyana Prancis, Guatemala, Guyana, Haiti, Martinique, Honduras, Meksiko, Panama, Paraguai, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela.
Sampai saat ini, belum ada vaksinasi untuk virus Zika. Perlindungan terbaik adalah untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana nyamuk Aedes aegypti ditemukan. Jika ternyata para wanita hamil sudah telanjur berlibur ke tempat yang terjangkit wabah, maka cobalah sebisa mungkin untuk menghindari gigitan nyamuk tersebut.
Kenakan baju lengan panjang, celana panjang yang bisa diselipkan di kaus kaki, dan pakailah losion antinyamuk. Pada malam hari, pasanglah layar antiserangga, nyalakan AC, dan kalau perlu dan memungkinkan bisa dengan memasang kelambu.
Untuk benar-benar mencegah, lebih baik dari awal para wanita hamil tidak melakukan perjalanan ke daerah epidemi.
"Wanita hamil disarankan untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke daerah-daerah di mana zika sedang dilaporkan," tutur Simon Calder, editor senior laman travel Independent.
Adapula beberapa perusahaan penerbangan yang menawarkan perubahan destinasi liburan pada seluruh pelanggannya yang sedang hamil. Salah satunya adalah British Airways, yang memberi kemudahan perubahan perjalanan bagi wanita hamil untuk melakukan perjalanan ke Sao Paulo, Rio de Janeiro, Mexico City atau Cancun di bulan depan secara gratis.
Selain itu, ada pula Virgin Atlantic yang menyediakan pengembalian uang untuk penumpang hamil yang sebelumnya memesan tiket ke destinasi yang terjangkit zika. Sementara, para pejalan yang sehat dan tidak hamil, diberi pilihan: tetap melakukan perjalanan atau membatalkan.
Perlu disadari bahwa virus zika memiliki kemungkinan untuk menjangkiti wilayah lainnya menurut kepala World Health Organization, Dr Margaret Chan.
"Karena ini adalah virus baru di Amerika, seluruh penduduk rentan, karena kurangnya pertahanan diri terhadap virus zika. Nyamuk Aedes aegypti pun tersebar luas di wilayah tersebut, apalagi mengingat kondisi iklim, suhu, dan kelembapan di negara-negara tropis,” tuturnya.
"Satu-satunya negara yang aman di Amerika kira-kira adalah Cile dan Kanada,” tambahnya.
(les/les)
Brasil, negara yang paling parah terpapar infeksi zika, melaporkan ribuan kasus mikrosefalus yang diduga berkaitan dengan virus tersebut. Mikrosefalus merupakan gangguan perkembangan pada janin yang ditandai dengan lingkar kepala bayi yang lebih kecil dari normal yang berakibat terhambatnya pertumbuhan otak bayi.
Penyebaran virus zika yang berlangsung cepat membuat pemerintah di benua Amerika, berjuang keras mencari cara meredam dan menghentikan penyebaran. Salah satunya adalah meminta para traveler untuk tidak dulu bepergian ke negara-negara epidemi zika.
Data yang dikumpulkan Pan American Health Organization (PAHO) menyebutkan angka transmisi virus zika berlipat ganda sejak 1 Desember 2015 hingga 17 Januari 2016. Beberapa negara yang mengumumkan kasus luar biasa virus zika adalah Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Savador, Guyana Prancis, Guatemala, Guyana, Haiti, Martinique, Honduras, Meksiko, Panama, Paraguai, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela.
Sampai saat ini, belum ada vaksinasi untuk virus Zika. Perlindungan terbaik adalah untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana nyamuk Aedes aegypti ditemukan. Jika ternyata para wanita hamil sudah telanjur berlibur ke tempat yang terjangkit wabah, maka cobalah sebisa mungkin untuk menghindari gigitan nyamuk tersebut.
Kenakan baju lengan panjang, celana panjang yang bisa diselipkan di kaus kaki, dan pakailah losion antinyamuk. Pada malam hari, pasanglah layar antiserangga, nyalakan AC, dan kalau perlu dan memungkinkan bisa dengan memasang kelambu.
Untuk benar-benar mencegah, lebih baik dari awal para wanita hamil tidak melakukan perjalanan ke daerah epidemi.
"Wanita hamil disarankan untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke daerah-daerah di mana zika sedang dilaporkan," tutur Simon Calder, editor senior laman travel Independent.
Adapula beberapa perusahaan penerbangan yang menawarkan perubahan destinasi liburan pada seluruh pelanggannya yang sedang hamil. Salah satunya adalah British Airways, yang memberi kemudahan perubahan perjalanan bagi wanita hamil untuk melakukan perjalanan ke Sao Paulo, Rio de Janeiro, Mexico City atau Cancun di bulan depan secara gratis.
Selain itu, ada pula Virgin Atlantic yang menyediakan pengembalian uang untuk penumpang hamil yang sebelumnya memesan tiket ke destinasi yang terjangkit zika. Sementara, para pejalan yang sehat dan tidak hamil, diberi pilihan: tetap melakukan perjalanan atau membatalkan.
Perlu disadari bahwa virus zika memiliki kemungkinan untuk menjangkiti wilayah lainnya menurut kepala World Health Organization, Dr Margaret Chan.
"Karena ini adalah virus baru di Amerika, seluruh penduduk rentan, karena kurangnya pertahanan diri terhadap virus zika. Nyamuk Aedes aegypti pun tersebar luas di wilayah tersebut, apalagi mengingat kondisi iklim, suhu, dan kelembapan di negara-negara tropis,” tuturnya.
"Satu-satunya negara yang aman di Amerika kira-kira adalah Cile dan Kanada,” tambahnya.
(les/les)
No comments:
Post a Comment