Madrid, CNN Indonesia -- Awal pekan ini, 25 sampai 27 Januari 2016, para pencinta makanan dari seluruh dunia berkumpul di Palacio Municipal de Congresos, Campo de las Naciones, Madrid, Spanyol. Acara yang ditunggu-tunggu telah digelar: Madrid Fusion 2016.
Itu merupakan ajang kuliner internasional yang melibatkan banyak chef dan restoran dari berbagai negara. Selain ajang promosi makanan dari tiap negara, Madrid Fusion 2016 juga mendorong pertukaran budaya.
Ini tahun ke-14 Madrid Fusion digelar. Tahun ini, tak kurang dari 1.100 delegasi yang hadir, termasuk 100 chef dari 14 negara. Masing-masing sudah punya nama.
Sebutlah Paco Morales dan Josep Roca (Spanyol), Virgilio Martinez (Peru), David Thompson (Thailand), Jaime David Rodriguez (Kolombia), Tatsuo Nishizawa (Jepang). Masing-masing menyuguhkan kuliner khas negaranya namun dengan kreasi modern.
Salah satu yang menarik adalah Thompson. Ia merupakan chef dari Barat yang fokus pada masakan-masakan tradisional Thailand. Thompson berani menafsirkan dan mempelajari produk lokal, lalu memasukkannya ke kreasi masakannya.
"Kegiatan ini menandai agenda kuliner dunia untuk melayani fokus tren global," ujar Manuela Carmena, Wali Kota Madrid.
Ditambahkan Presiden Madrid Fusion, Jose Carlos Capel ajang itu juga dilengkapi workshop dan demo masak di samping stan-stan peserta yang menarik. Dengan demikian, pertukaran pengetahuan yang berkaitan dengan kuliner pun terjadi.
Terdapat 70 demo masak, 18 workshop, delapan kompetisi, serta berbagai lelang dan penghargaan dalam Madrid Fusion 2016.
"Tren kuliner terbaru tergambar dalam tiga hari pengalaman dan pembelajaran [dalam ajang ini]," Capel berkomentar.
Madrid Fusion 2016 mulai merangkul kuliner-kuliner Timur. Meski pusat gastronomi masih berada di negara-negara Eropa seperti Perancis dan Spanyol, acara kali ini sudah melibatkan negara Asia seperti Jepang, Filipina, dan Thailand.
Acara serupa juga sudah pernah digelar di Manila. Selanjutnya, Madrid Fusion akan melebarkan sayap ke Bangkok dan Bali. Berdasarkan proposal yang diajukan ke pemerintah Indonesia, Bali kebagian menjadi tuan rumah tahun 2018 mendatang.
Itu merupakan ajang kuliner internasional yang melibatkan banyak chef dan restoran dari berbagai negara. Selain ajang promosi makanan dari tiap negara, Madrid Fusion 2016 juga mendorong pertukaran budaya.
Ini tahun ke-14 Madrid Fusion digelar. Tahun ini, tak kurang dari 1.100 delegasi yang hadir, termasuk 100 chef dari 14 negara. Masing-masing sudah punya nama.
Madrid Fusion 2016 di Spanyol. (Dok. Burhan Abe)
|
Salah satu yang menarik adalah Thompson. Ia merupakan chef dari Barat yang fokus pada masakan-masakan tradisional Thailand. Thompson berani menafsirkan dan mempelajari produk lokal, lalu memasukkannya ke kreasi masakannya.
"Kegiatan ini menandai agenda kuliner dunia untuk melayani fokus tren global," ujar Manuela Carmena, Wali Kota Madrid.
Ditambahkan Presiden Madrid Fusion, Jose Carlos Capel ajang itu juga dilengkapi workshop dan demo masak di samping stan-stan peserta yang menarik. Dengan demikian, pertukaran pengetahuan yang berkaitan dengan kuliner pun terjadi.
Terdapat 70 demo masak, 18 workshop, delapan kompetisi, serta berbagai lelang dan penghargaan dalam Madrid Fusion 2016.
"Tren kuliner terbaru tergambar dalam tiga hari pengalaman dan pembelajaran [dalam ajang ini]," Capel berkomentar.
Madrid Fusion 2016 mulai merangkul kuliner-kuliner Timur. Meski pusat gastronomi masih berada di negara-negara Eropa seperti Perancis dan Spanyol, acara kali ini sudah melibatkan negara Asia seperti Jepang, Filipina, dan Thailand.
Acara serupa juga sudah pernah digelar di Manila. Selanjutnya, Madrid Fusion akan melebarkan sayap ke Bangkok dan Bali. Berdasarkan proposal yang diajukan ke pemerintah Indonesia, Bali kebagian menjadi tuan rumah tahun 2018 mendatang.
No comments:
Post a Comment