Wednesday, 13 January 2016

Ayah 'Abadikan' Putra Kesayangan Lewat Video Game

Ayah 'Abadikan' Putra Kesayangan Lewat Video GameIlustrasi ayah dan anak. (LiudmylaSupynska)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ayah menciptakan video game yang menghidupkan kembali tahun-tahun terakhir hidup putranya. Sang putra yang berusia lima tahun tersebut meninggal dunia karena kanker otak stadium akhir.

Ryan Green (34) dari Colorado mendesain permainan That Dragon, Cancer. Ini adalah permainan yang memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menghidupkan kembali kenangan, berbagi kesedihan, dan menemukan harapan yang luar biasa dalam menghadapi kematian. Permainan video tersebut akan dijual untuk publik, minggu depan.

Green mengatakan ini adalah video yang berisi rasa perih dan harapan. Naskah dalam video ditulis berdasarkan hari ke hari. “Ini bukan tipikal video permainan,” kata Green seperti dilaporkan oleh Today.

“Biasanya video game melakukan aksi seperti berlari, melompat, dan membunuh lawan. Anda mendapat nilai tinggi dan bisa memenangkan permainan. Apa yang kami lakukan berbeda,” katanya.

“Keputusan yang Anda buat tidak mengubah bagaimana kisah akhir. Karena pada akhirnya, kami menceritakan kisah nyata. Joel tidak dapat bertahan hidup.”

Green mengatakan idenya membuat video game tentang Joel muncul saat dia berada di gereja. Ketika itu, Green melewati hari-hari penuh kedukaan saat Joel mengalami dehidrasi dan diare, tidak dapat menelan minuman dan makanan apapun karena akan dimuntahkan, demam, merengek, dan tidak dapat ditenangkan.

“Ada saat di mana sebagai orang tua Anda berusaha menenangkan anak Anda agar tidak menangis, dan pada malam itu saya tidak bisa menenangkan Joel,” kata Green. Lalu, dia dan asistennya Josh Larson membuat sebuah demo, dan lahirlah ide permainan tersebut.

Untuk menandai diluncurkannya video game tersebut, Green meminta orang-orang untuk memakan panekuk. “Ketika kami meluncurkan video game tentang Joel pada 12 Januari nanti, kami akan memakan panekuk,” tulisnya dalam situs resmi video game-nya.

Tanggal 12 Januari adalah hari kelahiran Joel. “Tahun ini usianya tujuh tahun, dan foto dari orang-orang memakan panekuk di seluruh dunia untuk mengenangnya merupakan hadiah terindah untuk keluarga kami, yang masih merindukannya,” kata Green.

“Saat Anda menyantap panekuk, mengabadikan lewat foto dan mengunggahnya secara online, ceritakan tentang orang-orang yang Anda sayangi dan rindukan.”

Joel didiagnosis mengidap Atypical Teratoid Rhabdoid Tumor (AT/RT) pada usia satu tahun. Dokter terkejut karena dengan kondisi tersebut dia dapat mencapai usia hingga tiga tahun.

Beberapa tahun setelah diagnosis, Joel menjalani operasi otak, radiasi selama enam minggu, kemoterapi intens, beberapa kali kekambuhan tumor, dan dipindahkan ke San Francisco untuk menjalani perawatan AT/RT. Sayang, Joel tidak dapat tertolong kendati semua orang sudah berusaha menyembuhkannya.

Green berharap permainan yang diciptakannya akan menjadi sumber kekuatan untuk orang tua lainnya, yang juga berduka karena kehilangan anak.



(win/win)

No comments:

Post a Comment