
Menurunnya kepadatan tulang sebagai
salah satu penanda penyakit osteoporosis kerap dikaitkan dengan kekurangan
asupan kalsium. Padahal, kekurangan protein juga dapat menyebabkan massa
tulang menurun.
"Kekurangan protein bisa menyebabkan tulang
rapuh karena di dalam massa tulang terdapat protein khas yang disebut
osteokalsin," kata dr. Fiastuti Witjaksono Sp.GK dalam acara media
workshop menyambut Bulan Osteoporis Nasional yang diadakan Fonterra
Brands di Jakarta.
Sayangnya, menurut Fiastuti kebanyakan pola
makan orang Indonesia kurang protein.
"Selain karena piring makanan kita berisi lebih
banyak nasi daripada lauknya, kebanyakan orang Indonesia juga berhenti minum
susu setelah beranjak besar," paparnya.
Untuk mencukupi kebutuhan protein harian,
disarankan untuk mengasup 10-15 persen protein dari total kalori.
"Dalam sepiring makan, isi dengan karbohidrat
50 persen ditambah protein 15 persen dan lemak 10 persen," katanya.
Kendati begitu protein tidak boleh berlebihan
karena protein yang berlebihan akan dibuang oleh tubuh dan menarik kalsium
sehingga cadangan kalsium kita berkurang.
"Karena itu sangat tidak disarankan
melakukan diet tinggi protein karena bisa berdampak pada tulang," imbuhnya.
Selain kekurangan kalsium dan protein, faktor yang memberi efek negatif pada
tulang antara lain adalah berat badan kurang, penurunan berat badan yang
salah, kebiasaan merokok, konsumsi kafein berlebih, serta pola makan tinggi
natrium yang terdapat pada garam, pengawet dan penyedap makanan.
(kompas)
Tiens Spirulina Capsules ~ Kaya protein nabati yang berguna bagi kesehatan tulang, terbaik di dunia
Tiens Nutrient High Calcium Powder (NHCP) ~ Kalsium organik terbaik di dunia, untuk mengobati tulang rapuh dan pertumbuhan tinggi badan cepat alami


Tiens Nutrient High Calcium Powder (NHCP) ~ Kalsium organik terbaik di dunia, untuk mengobati tulang rapuh dan pertumbuhan tinggi badan cepat alami
No comments:
Post a Comment