Thursday 24 March 2016

Restoran di New York 'Larang' Konsumen Makan di Tempat

Restoran di New York 'Larang' Konsumen Makan di TempatIlustrasi makan di restoran. (Dok. StokPic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Istilah ‘makan di luar’ lekat kaitannya dengan restoran, rumah makan yang menyediakan pilihan menu untuk dinikmati bersama teman dan keluarga.

Interior dan dekorasi restoran yang unik dan berbeda, serta suasananya yang nyaman, membuat orang seringkali berlama-lama menyantap makanan. Tak jarang, restoran di dekorasi mengikuti tata interior khas negara tertentu, untuk ‘membawa’ pengunjung berwisata selagi bersantap.

Tapi, tidak demikian halnya dengan sebuah restoran di New York, Amerika Serikat.

Restoran yang baru saja dibuka itu justru melarang konsumennya makan di tempat.

Alasannya, restoran bernama Ando itu memang didedikasikan sebagai ‘delivery restaurant’ dimana semua makanan bisa dinikmati konsumen lewat layanan pesan-antar.

Adalah David Chang, otak dibalik ide nyeleneh tersebut. Chang, chef dari jaringan restoran ramen terkemuka, Momofuku, di New York, menyebut bahwa Ando merupakan jawaban industri kuliner atas permintaan konsumen akan sajian makanan yang berkualitas, praktis, dan terjangkau.

“Restoran tersebut akan menerima pesanan lewat aplikasi ponsel pintar dan melakukan pengiriman menggunakan layanan taksi berbasis daring,” tutur Chang, dilansir Daily Meal.

Seluruh menu di Ando merupakan kreasi Chang dan J.J Basil, mantan chef di WD~50, restoran milik Wylie Dufresne.

Chang menyebut, salah satu menu andalan mereka adalah ayam goreng tepung, cheesesteak, serta mapo tofu.

Selain Chang dan Basil, Christina Tosi, chef pastry kenamaan juga akan membuat tiga kue istimewa yang dijual secara eksklusif di Ando.

“Ini adalah cara membawa restoran lebih dekat pada konsumen. Konsep yang aneh sebenarnya, tapi saya yakin ini akan jadi hal logis di masa depan,” kata Chang.

No comments:

Post a Comment