Thursday 24 March 2016

Gaya Hidup Vegetarian Bisa Selamatkan Bumi

Gaya Hidup Vegetarian Bisa Selamatkan BumiSebuah penelitian menyebut bahwa pola makan vegetarian bisa menyelamatkan bumi. (jill111/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan ancaman terbesar bagi planet bumi. Pemanasan global memicu mencairnya es di kutub utara dan selatan yang berimbas pada kenaikan permukaan air laut.

Hal tersebut tentu saja memicu aksi berantai. Mulai dari musim yang tak menentu, meningkatkan frekuensi badai dan angin kencang, hingga menghancurkan jadwal panen manusia.

Perubahan kondisi alam itu dipicu efek rumah kaca, yang muncul akibat tingginya aktivitas industri. Selain itu, perilaku manusia yang semena-mena merusak alam, semakin memperparah kondisi lingkungan.

Sebuah studi yang dilakukan Oxford University menyebutkan bahwa manusia bisa mencegah kerusakan alam lebih lanjut, lewat perubahan gaya hidup.

Mengutip Daily Meal, studi tersebut menyimpulkan bahwa diet berbasis tumbuhan bisa membuat harapan hidup manusia lebih panjang dan menghemat trilunan dolar dalam upaya melawan pemanasan global.

Studi yang dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America itu memperkirakan dunia bisa mengurangi angka kematian hingga 7,3 juta jiwa di 2050 mendatang dan memangkas emisi karbon hingga 63 persen, jika manusia berpindah ke pola makan vegetarian. Tidak hanya itu, perubahan pola makan manusia ini bisa menghemat pengeluaran hingga US$1 triliun (Rp13,2 kuadriliun) per tahun, hanya dari penurunan biaya kesehatan.

Para peneliti mengungkapkan, penghematan itu bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-negara berkembang yang membutuhkan bantuan kesehatan.

“Tapi tentu saja kami tidak mengharapkan semua orang serta-merta berubah menjadi vegatarian,” kata penulis studi, Marco Springmann dari Oxford Martin Program on the Future of Food. “Namun, apa yang kita makan memberi pengaruh besar terhadap kesehatan pribadi serta lingkungan.”

Springmann sadar betuk tidak mudah mewujudkan angka-angka cantik yang muncul dalam penelitiannya. Dengan kata lain, demi tercapainya angka tersebut, dunia harus meningkatkan konsumsi buah dan sayuran hingga 25 persen dan memangkas konsumsi daging hingga 56 persen.

No comments:

Post a Comment