Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga kasus virus Zika telah dikonfirmasi terjadi di Inggris Raya setelah para pelancong kembali dari Kolombia, Suriname, dan Guyana, dimana epidemi ini telah menyebar dilebih dari 20 negara Amerika Latin dan negara-negara Amerika.
Menurut pernyataan lembaga kementerian kesehatan Inggris, Public Health England, Virus yang ditengarai berasal dari gigitan nyamuk ini tidak menyebar dari orang ke orang. Dalam kasus kecil, virus ini menyebar lewat hubungan seksual atau dari ibu ke janin yang sedang dikandungnya.
Virus yang belum ada obatnya ini diklaim bisa mengakibatkan mengecilnya bentuk kepala pada anak-anak yang belum lahir, sebuah kondisi yang menghentikan pertumbunhan otak bayi dan mengakibatkan bentuk kepala menjadi mengecil.
Sejak wabah Zika dikenali pertama kali di Brasil pada Oktober lalu, gelombang kasus bayi yang lahir dengan bentuk kepala kecil melonjak, yang mencapai hampir 4,000 kasus.
Epidemi Zika telah mendorong otoritas di Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika untuk menyarankan kaum perempuan agar tidak hamil. Menteri Kesehatan Kolombia, Aljandro Gaviria mewanti-wanti ada kemungkinan konsekuensi serius gagal hamil dan menganjurkan kepada perempuan untuk menunda kehamilan dalam jangka waktu enam hingga delapan bulan. Anjurannya adalah “sebuah jalan bagus untuk mengkomunikasikan risiko”, katanya kepada Reuters.
Wakil Menteri Kesehatan El Salvador Eduardo Espinoza mengatakan perempuan di negaranya harus menunggu hingga 2018 untuk hamil. Adapun otoritas di Jamaika meminta kaum hawa untuk menghindari kehamilan, 6 sampai 12 bulan.
“Sampai kami mengerti sains lebih baik, menunda kehamilan yang direncanakan adalah opsi yang masuk akal,” kata Profesor penyakit infeksi epidemilogi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Laura Rodrigues kepada The Independent.
Rodrigues mengatakan ini merupakan sebuah situasi yang sangat baru. “Ini baru berjarak beberapa bulan sejak kami menemukan hubungan antara virus Zika dengan microchepaly (pengecilan bentuk kepala),” kata dia.
Meski belum ada keterkaitan langsung antara virus Zika dan microcheplay, virus ini telah ditemukan menjangkiti 49 bayi yang tewas akibat microcephaly di Brasil. Gejala penderita virus Zika bisa terlihat seperti orang dewasa yang terkena flu ringan yang berlangsung empat hingga tujuh hari.
Menurut pernyataan lembaga kementerian kesehatan Inggris, Public Health England, Virus yang ditengarai berasal dari gigitan nyamuk ini tidak menyebar dari orang ke orang. Dalam kasus kecil, virus ini menyebar lewat hubungan seksual atau dari ibu ke janin yang sedang dikandungnya.
Virus yang belum ada obatnya ini diklaim bisa mengakibatkan mengecilnya bentuk kepala pada anak-anak yang belum lahir, sebuah kondisi yang menghentikan pertumbunhan otak bayi dan mengakibatkan bentuk kepala menjadi mengecil.
Lihat juga:Putin Klaim Rusia Berhasil Kembangkan Obat Ebola |
Epidemi Zika telah mendorong otoritas di Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika untuk menyarankan kaum perempuan agar tidak hamil. Menteri Kesehatan Kolombia, Aljandro Gaviria mewanti-wanti ada kemungkinan konsekuensi serius gagal hamil dan menganjurkan kepada perempuan untuk menunda kehamilan dalam jangka waktu enam hingga delapan bulan. Anjurannya adalah “sebuah jalan bagus untuk mengkomunikasikan risiko”, katanya kepada Reuters.
“Sampai kami mengerti sains lebih baik, menunda kehamilan yang direncanakan adalah opsi yang masuk akal,” kata Profesor penyakit infeksi epidemilogi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Laura Rodrigues kepada The Independent.
Rodrigues mengatakan ini merupakan sebuah situasi yang sangat baru. “Ini baru berjarak beberapa bulan sejak kami menemukan hubungan antara virus Zika dengan microchepaly (pengecilan bentuk kepala),” kata dia.
Meski belum ada keterkaitan langsung antara virus Zika dan microcheplay, virus ini telah ditemukan menjangkiti 49 bayi yang tewas akibat microcephaly di Brasil. Gejala penderita virus Zika bisa terlihat seperti orang dewasa yang terkena flu ringan yang berlangsung empat hingga tujuh hari.
Menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah satu-satunya cara mencegah infeksi karena belum ditemukan obatnya. Riset untuk mengembangkan sebuah vaksin telah diumumkan pemerintah Amerika Serikat dan Brasil. Otoritas di Abang Sam telah mewanti-wanti perempuan hamil untuk menghindari bepergian ke 22 negara yang telah terjangkiti virus Zika.
(bag)
No comments:
Post a Comment