Kecaman untuk Partai Demokrat datang dari partai-partai pendukung Pilkada langsung yaitu PDIP, Hanura, dan PKB. Partai Demokrat dianggap mempertontonkan sandiwara politik. Opsi Pilkada langsung dengan 10 syarat pun dianggap pura-pura semata.
"Kami merasa dipermainkan. Ini sandiwara politik. Setelah mereka merasa pilkada langsung akan menang, mereka walkout jadi kami pasti kalah," kata Anggota Panja RUU Pilkada dari F-PDIP Yasona Laoly.
Kekalahan opsi Pilkada langsung pun dibebankan kepada partai berlambang mercy ini. Bagaimana tidak, PD memiliki suara terbesar di DPR namun suara itu hilang begitu saja karena memilih walk out.
"Penyebab utama kekalahan opsi langsung adalah di PD," ucap Wasekjen PKB Abdul Malik Haramain.
Kekecewaan tidak hanya datang dari para elite politik. Rakyat yang merasa hak suara mereka dirampas pun bersuara. Ramai-ramai, mereka menjadikan media sosial sebagai wadah curahan kekesalan akibat sikap walk out PD.
Tak hanya lewat media sosial, berbagai kalangan mengambil sikap lewat berbagai petisi menolak UU Pilkada. Seruan untuk menggugat UU seumur jagung ini ke Mahkamah Konstitusi pun bermunculan
No comments:
Post a Comment