Wednesday 23 March 2016

Alasan Ilmiah Stres Bisa Sebabkan Diabetes

 Alasan Ilmiah Stres Bisa Sebabkan DiabetesStres lebih cepat picu diabetes dibanding makanan manis. (Pixabay/stevepb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir semua orang, terutama yang berada di kota besar, mengalami stres, umumnya karena pekerjaan atau jalanan yang macet. Imbasnya, stres dianggap hal biasa. Namun ternyata kondisi stres tersebut bisa jadi berbahaya.

"Stres itu lebih berbahaya dibandingkan Anda mengonsumsi gula yang banyak. Ini prinsip dasar," kata Mangatas Manalu, ahli penyakit dalam ketika berbincang dengan CNNIndonesia.com di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).

"Stres itu meningkatkan adrenalin, dan adrenalin akan meningkatkan gula dalam tubuh dengan sangat cepat. Hanya dalam hitungan menit," lanjutnya.

Kondisi stres yang dialami seseorang akan memicu tubuh memproduksi hormon Epinephrine atau yang juga dikenal sebagai adrenalin. Epinephrine ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.

Hormon epinephrine biasa dihasilkan tubuh sebagai respon fisiologis ketika seseorang berada dalam kondisi tertekan, seperti saat akan dalam bahaya, diserang, dan berusaha bertahan hidup. Kondisi ini disebut fight-or-flight response.

Dengan kehadiran epinephrine ini, tubuh akan mengalami kenaikan aliran darah ke otot atau jantung sehingga berdetak lebih kencang, serta pembesaran pupil mata.

Selain itu, epinephrine menaikkan gula darah dengan cara meningkatkan pelepasan glukosa, gugus gula paling sederhana, dari glikogen yang beredar dalam darah. Setelah itu, epinephrine juga meningkatkan pembentukan glukosa dari asam amino atau lemak yang ada pada tubuh.

"Nah ini bahayanya. Begitu gula darah melonjak drastis, pankreas akan otomatis menghasilkan insulin untuk mengendalikan gula darah. Nah kalau sering mengalami kondisi seperti ini, insulin pada pankreas akan 'habis' atau jadi bermasalah," kata Mangatas.

Kondisi stres yang terus berlangsung dalam rentang waktu yang lama, membuat pankreas menjadi tidak dapat mengendalikan produksi insulin sebagai hormon pengendali gula darah. Kegagalan pankreas memproduksi insulin 'tepat pada waktunya' ini yang menyebabkan rangkaian penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.

Bila ditambah dengan gaya hidup yang buruk, kurang olahraga, serta memiliki faktor risiko diabetes, maka bukan tidak mungkin penyakit yang diidentikkan dengan penyakit perkotaan tersebut akan terjadi.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Kementrian Kesehatan yang dirilis pada InfoDATIN pada 2014, menyebutkan bahwa DKI Jakarta berpotensi menjadi lokasi penduduk di atas 15 tahun dengan diabetes tertinggi pada 2017 nanti.

Pada 2013, DKI Jakarta menjadi provinsi nomor enam dengan penduduk di atas 15 tahun yang terkena diabetes terbanyak di Indonesia. Secara total pada 2013 lalu, perkiraan penderita diabetes di Indonesia baik yang terdeteksi maupun yang belum sebanyak 6,9 persen atau lebih dari 12,1 juta jiwa.

Mangatas menegaskan, gula memang menjadi penyebab diabetes, tapi stres, bisa jadi pemicu terjadinya diabetes lebih cepat.

"Jadi sebenarnya konsumsi gula itu bukannya dihilangkan, tapi dikurangi. Sedangkan kalau bisa, hindari hal yang dapat membuat stres akut,” terangnya.

No comments:

Post a Comment